Kisah Rosiana, Hidup Terlunta-lunta Ditinggal Ibu Mati Bunuh Diri
- IG: surya.rosiana
"Rumah kami di depan, sementara [rumah] kakek nenek ada di belakang. Di rumah itu kami hanya berdua, saya ingat betul. Banyak polisi di rumah, ibu meninggal bunuh diri," lanjutnya.
Peristiwa kematian orang yang sangat dicintainya itu menjadi titik awal kehidupan Rosiana semakin terlunta-lunta tak tentu arah. Ia terpaksa diasuh kakek dan nenek. Namun baru sebentar hidup bersama keduanya, Rosiana kembali kehilangan. Kakeknya menghembuskan nafas terakhir disusul sang nenek.
Ia lalu pindah, tinggal bersama Pakde, kakak mendiang ibunya Rosiana. Di lingkungan keluarga ini, perlakuan keji kerap diterima. Kekerasan verbal, fisik hingga hampir mengalami pelecehan seksual.
"Saat mandi aku sering diintipin pakde, nggak tenang tinggal di sana. Tapi apa boleh buat," ucapnya pasrah.
Di sana Rosiana harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Mencuci pakaian milik semua anggota keluarga, menyeterika, bersih-bersih hingga apapun itu. Semua menjadi tanggung jawabnya, bocah kecil yang tak berdaya. Tapi ia rela, hitung-hitung sebagai tebusan biaya menumpang hidup.
"Persis seperti pembantu," singkatnya.
Rosiana mengatakan sempat tak kuat melanjutkan kerasnya kehidupan. Suatu ketika upaya mengakhiri hidup persis yang ibunya perbuat pernah juga ia lakukan. Untung jiwanya masih tertolong, Rosiana selamat dari maut walaupun racun serangga telah masuk ke dalam tubuhnya.