UMKM Rosela di Kediri Bisa Tembus Pasar Prancis lewat Bantuan Mas Dhito
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim – Salah satu pelaku UMKM yang sudah naik kelas adalah Rina, pemilik UMKM Rosela asal Desa Titik, Kecamatan Semen Kediri. Ia mengaku bersyukur dan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Pasalnya, Rina mengungkapkan Mas Dhito (sapaan akrab Cabup Hanindhito) punya perhatian lebih terhadap sektor UMKM di periode pertama.
Alhasil, dirinya bisa menembus pasar Internasional. Rina bercerita bahwa saat itu dirinya meminta Mas Dhito untuk memberikan pendamping usaha pengolahan rosela yang dijalaninya.
"Terimakasih Mas Dhito, untuk (rosela) punya saya pribadi sudah sampai ke Prancis, Mas," kata Rina, saat Mas Dhito melaksakan kampanye di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen diterima VIVA Jatim, Kamis, 3 Oktober 2024.
Dikatakannya, dahulu harga rosela per kilogram kisaran Rp25 ribu. Selepas mendapatkan perhatian dan dijadikan sebagai komoditas unggulan oleh Mas Dhito, harga rosela melonjak drastis. Bahkan, bisa menyentuh Rp70-80 ribu per kilogramnya.
Melalui pendampingan yang diberikan Mas Dhito melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) pada saat itu, dikatakan Rina, bisa memperkuat usahanya sampai memproduksi berbagai varian olahan rosela.
“Teh (rosela) celup ada, sirup ada, ada 22 varian," ujarnya.
Merespon hal ini, Mas Dhito mengatakan bahwa Rina mengusulkan pendampingan melalui Jumat Ngopi. Adapun Jumat Ngopi merupakan agenda rutin yang digelar Mas Dhito untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Diceritakan Mas Dhito, pada saat itu, Rina mengeluhkan harga rosela anjlok. Dengan kondisi tersebut, pihaknya menyarankan agar Rina bisa melakukan diverifikasi produk sekaligus mendapatkan pendampingan dari dinas terkait.
“Alhamdulillah, hari ini kita menjaga harga rosela,” terangnya.
Hal ini diakui betul oleh Mas Dhito. Bahwa rosela memiliki peluang besar sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kediri. Karena, di wilayah barat Sungai Brantas, dapat ditemukan tanaman berwarna merah ini.
Tak hanya Rosela, Mas Dhito juga meminta agar komoditas Mangga Podang yang menjadi khas Kabupaten Kediri bisa terus dijaga kualitasnya. Pihaknya mengkhawatirkan harga Mangga Podang bisa turun jika para petani tidak bisa menjaga kualitas.
“Kami menghimbau kepada para petani Mangga Podang untuk tidak membooster Mangga Podang, biarkanlah masak pohon,” tandasnya.