Psikolog Anak Beri Tips agar Anak Paham Aturan Pembatasan Pengguna Medsos
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Kemajuan digital tidak selamanya menguntungkan. Utamanya bagi anak-anak yang kecanduan media sosial. Mereka kerap mengalami masalah kesehatan fisik hingga mental akibat keseringan berinteraksi dengan gadget.
Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah berupaya menanganinya dengan membuat aturan baru terkait pembatasan penggunaan media sosial. Aturan ini tentu saja untuk melindungi dan membatasi aktivitas anak-anak di dunia digital.
Para orang tua tentu menyambut baik langkah yang akan dilakukan pemerintah. Sebab, tidak jarang dari mereka justru kewalahan mengatur anaknya untuk tidak sering beraktivitas di ruang digital karena bisa mengakibatkan candu.
Meski begitu, penerapan aturan pembatasan usia penggunaan media sosial tidaklah mudah. Terlebih lagi, makin banyak anak-anak usia dini yang sudah terpapar dengan media sosial.
Kebanyakan anak-anak akan tantrum ketika orang tua mereka menghentikan mereka dalam menggunakan gadget untuk mengakses media sosial.
Lantas bagaimana siasat orang tua untuk mengatasi hal ini? Terkait dengan hal itu, psikolog anak dan keluarga, Astrid Wen mengungkap bahwa akan wajar jika anak-anak usia 1,5 tahun hingga 4 tahun akan tantrum jika orang tua mereka menghentikan akses penggunaan media sosial.
"Usia tantrum yang wajar adalah usia 1,5 - 4 tahun (sebelum masuk TK). Jika diatas usia tersebut anak masih kedapatan tantrum tentu baiknya dibawa ke ahli. Pembatasan penggunaan gadget pada anak-anak usia balita ini sangat mungkin memunculkan tantrum, ibarat mereka tidak dapat es krim yang mereka sukai tentu tantrum," kata dia, dikutip dari VIVA, Sabtu, 18 Januari 2025.
Namun di saat anak-anak tantrum saat akses internet mereka dihentikan orang tua, kata Astrid orang tua perlu benar-benar menerapkan aturan pembatasan media sosial pada anak.
Dia menjelaskan bahwa akan wajar anak akan tantrum sebab saat itu anak-anak sedang mengalami perasaan tidak menyenangkan.
"Jangan karena tantrum, sehingga aturannya jadi longgar. Saat anak tantrum, pahami perasaannya bahwa ia sedang mengalami perasaan buruk dan itu tidak apa-apa," jelasnya.
Dalam mengatasi hal ini, kata Astrid orang tua dapat membantu menenangkan dengan memeluk atau memberikan pengalihan atau menjelaskan kembali aturan penggunaan media sosialnya.
Lambat laun kata Astrid, anak akan menerima dan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku.
"Hal ini yang dikatakan kemampuan regulasi dirinya (kemampuan untuk mengendalikan diri termasuk emosi dan perilaku sendiri) meningkat," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Cara Agar Anak Bisa Pahami Aturan Pembatasan Usia Pengguna Media Sosial? Begini Trik dari Psikolog Anak