Waspada Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan, Gejala Ini Bisa Berakibat Fatal!

Ilustrasi DBD
Sumber :
  • viva.co.id

Menurut dr I Gusti Ayu, hingga saat ini, belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan dengue. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih parah. Untuk itu, pencegahan menjadi kunci utama, salah satunya bisa melalui vaksinasi.

4 Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Wajib Dicoba!

“Pencegahan dengue melalui vaksinasi sendiri tidak termasuk ke dalam cakupan BPJS. Vaksinasi di Indonesia berada di dalam Program Imunisasi Nasional, bukan BPJS. Program tersebut menargetkan kelompok usia tertentu, yang biasanya adalah anak-anak. Dengue bukan penyakit ringan, dan kita tidak bisa menunggu hingga terlambat untuk bertindak,” jelasnya. 

Mendukung pernyataan yang disampaikan dr. I Gusti Ayu, Spesialis Penyakit Dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI, mengemukakan bahwa sebanyak 39 persen kasus dengue terjadi pada kelompok usia 15-44 tahun, dan 13 persen terjadi pada kelompok usia di atas 44 tahun, serta dengue bisa berakibat fatal tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga pada orang dewasa.

Jokowi Resmikan RS Vertikal Surabaya: Jangan Berobat ke Luar Negeri

“Banyak yang mengira dengue hanya berbahaya bagi anak-anak, padahal orang dewasa juga berisiko mengalami infeksi parah, terutama mereka yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, gangguan imun, penyakit jantung, dan penyakit ginjal. Pada kelompok ini, dengue dapat berkembang lebih cepat menjadi dengue berat, yang berisiko menyebabkan kegagalan organ,” paparnya. 

Selain itu, kata dr Suzy, masih banyak orang salah mengerti bahwa apabila sudah terkena dengue, maka mereka akan kebal. Padahal seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali, dan infeksi yang berikutnya berisiko lebih parah. Sistem imun yang sudah pernah terpapar virus dengue dapat bereaksi lebih kuat terhadap infeksi berikutnya, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti perdarahan hebat atau syok dengue.

Respons Mahfud MD Ihwal Rektor Unair yang Bungkam soal Dekan FK Dicopot

“Oleh karena itu, pendekatan yang terintegrasi sangat diperlukan dalam menangani dengue. Penerapan 3M Plus harus menjadi kebiasaan yang terus dilakukan, bukan hanya saat musim hujan. Masyarakat juga perlu mempertimbangkan langkah pencegahan dari dalam tubuh, seperti vaksinasi, yang kini telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis bagi anak-anak dan orang dewasa,” pungkasnya. 

“Namun demikian, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan. Dengue tidak boleh dianggap remeh. Pencegahan harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh, karena kita tidak pernah tahu kapan atau seberapa parah infeksi akan menyerang. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko dengue berat dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita,” imbuh dr Suzy. 

Halaman Selanjutnya
img_title