Lestarikan Budaya dan Dongkrak Pariwisata Sumenep, Bupati Fauzi Gelar Festival Jaran Serek

Festival Jaran Serek (Kuda Menari) Kabupaten Sumenep
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep akan menggelar Festival Jaran Serek (Kuda Menari) pada Sabtu, 27 Mei 2023 mendatang. Pertunjukan yang mengusung tema “Masa Kejayaan Kabupaten Sumenep” itu bagian dalam kalender wisata tahun 2023, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke ujung timur pulau Madura.

Ibu di Sumenep Tega Serahkan Putrinya Diperkosa Oknum Kepsek, Bupati Janji Tindak Tegas!

Wisatawan atau masyarakat dapat menyaksikan ratusan kuda yang tergabung dalam Paguyuban Jaran Serek Pandhiage yang menampilkan atraksi berkuda dari Lapangan Giling hingga  Labang Mesem Keraton Sumenep.

“Para peserta Festival Jaran Serek ini, harus menampilkan kreasi yang atraktif dan kreatif dalam menampilkan aksi kudanya, untuk menarik perhatian masyarakat yang menyasikan di sepanjang rute mulai start hingga finish,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Rabu 24 Mei 2023.

Santri Milenial Ingin Kiai Jadi Bupati Sumenep, Ogah Calon Tunggal di Pilbup

Dia mengatakan, selain mendongkrak kunjungan wisatawan, festival itu digelar untuk melestarikan kebudayaan local, khususnya Jaran Serek yang menjadi kebanggaan warga Sumenep.

Menurut dia, masyarakat harus tetap mempertahankan kebudayaan lokal seperti Jaran Serek, di tengah gempuran arus globalisasi yang membaga berbagai macam perubahan.

Kolaborasi HCML dengan Pemkab Sumenep kian Kuat Usai Pertemuan Bali

Bupati Fauzi juga berpesan agar komunitas pecinta Jaran Serek di Sumenep melestarkan kebudayaan itu kepada generasi penerus selanjutnya. Budaya lokal Sumenep itu harus tetap dilestarikan, karena menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumenep.

 “Manakala tidak ada generasi yang melestarikan seni budaya itu, sudah pasti Jaran Serek bisa punah dengan sendirinya akibat tergerus peradaban,” terang Bupati.

Bupati Fauzi memastikan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen menjaga dan melestarikan budaya leluhur di Sumenep. Diantaranya adalah Jaran Serek dan musik tradisional Saronen. Karena itu, dia meminta dukungan masyarakat agar kesenian kebanggan warga Sumenep itu tidak punah.

 “Seluruh elemen harus bersama-sama mempertahankan seni budaya warisan leluhur, agar masyarakat tidak melupakan budayanya, sehingga mempunyai kepedulian untuk melanjutkan keberadaannya di era apapun,” pungkasnya.

Selain festival Jaran Serek, panitia penyelenggara festival itu tidak hanya menampilkan Jaran Serek dan musik tradisional Saronen saja, namun juga musik Tong-Tong yang merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WTB) Kabupaten Sumenep, yang dikalaborasikan dengan drumband.