Industri Kosmetik Semakin Diminati, Kadin Jatim: Peluang Munculkan Wirausaha Baru

Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto
Sumber :
  • Nur Faishal/ Viva Jatim

Artinya, tingkat kebutuhan akan berbagai produk kosmetik untuk merawat tubuh dan wajah juga semakin tinggi. Tingginya tingkat permintaan akan produk kosmetik ini tentu menjadi peluang bisnis yang rugi jika dilewatkan. Sehingga banyak masyarakat yang mencoba peruntungan dengan menjadi reseller, distributor atau bahkan mendirikan brand kosmetik sendiri.

Pasca PPKM, Ketum Kadin Jatim Optimis Industri Mice Tumbuh Maksimal

"Euforia ini akhirnya menjadi peluang lahirnya wirausaha baru, enterpreneur-enterpreneur baru di industri kosmetik. Tidak harus bikin pabrik, mereka bisa bermitra dengan perusahaan atau klinik kecantikan dengan membuat brand sendiri. Itu sudah lumrah di dunia kosmetik," tandasnya. 

Dilansir oleh BPOM, terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah pelaku usaha kosmetik yang berjumlah 819 pada tahun 2021 menjadi 913 pada tahun 2022, hal ini setara dengan pertumbuhan sebesar 20,6% pada tahun 2022. Selain itu, berdasarkan data Sistem Informasi Industri Nasional (2022) Industri Kosmetik tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar 59.886 orang. 

Kadin Jatim Ikuti Misi Dagang, Berhasil Membukukan Rp 116,496 Miliar

Tetapi untuk memproduksi kosmetik ini ada sejumlah aturan yang harus diikuti. Selain NPWP, NIB, pengusaha juga harus mengurus Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK), Sertifikat Standar Cara Produksi Kosmetika yang Baik (CPKB) dan izin edar dari BPOM. "Karena kosmetik ini pengaturannya memang ketat," tandasnya.

Meski demikian, ia mengaku sudah banyak industri kosmetik Jatim yang telah berhasil melebarkan jaringan bisnisnya dengan mengekspor produk mereka ke luar negeri. Seperti yang telah dilakukan oleh PT Wahana Kosmetika Indonesia yang berlokasi di Gedangan Sidoarjo yang berhasil ekspor ke Malaysia. 

Menuju Bebas Korupsi, Kemenkumham Jatim Dorong BHP Tingkatkan Pelayanan

Selain ke Malaysia, lanjut Adik, tujuan ekspor produk kosmetik dalam negeri diantaranya Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina dan Vietnam. Produk kosmetik ini akan menjadi alternatif produk yang diekspor, selain perhiasan dan komoditas ekspor lainnya. Apalagi produk kosmetik Indonesia juga tidak kalah dengan produk luar negeri, hanya perlu proses branding dan penjualan harus diperkuat, tidak hanya offline tetapi juga online. 

"Untuk itu, kami sangat senang sudah ada teman yang bisa ekspor ke Malaysia. Kadin Jatim siap membantu kalau dibutuhkan untuk memasarkan di wilayah Eropa, Afrika Selatan atau India, di sana sangat membutuhkan. Dan sekali lagi kami tegaskan, Kadin Jatim siap membantu memperluas jaringan ekspor pengusaha kosmetik," pungkasnya