Ramai Seruan Boikot Produk Pro Israel, Publik Diminta Jeli dan Bijak Menyikapi

Ilustrasi boikot produk pro Israel
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Agresi militer dan aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza Palestina makin brutal. Banyak korban berjatuhan akibat dari peperangan yang tak kunjung usai itu. Masyarakat dari banyak negara di dunia meras prihatin dengan kondisi tersebut.

Menlu Spanyol Tolak Gagasan Trump untuk ‘Membersihkan’ Gaza dan Relokasi Penduduknya

Salah satu wujud nyata kepedulian mereka terhadap warga Palestina adalah dengan menyerukan gerakan boikot produk-produk yang terafiliasi atau pro Israel. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghentikan aksi yang melanggar hukum kemanusiaan oleh Israel.

Namun demikian, di balik ramainya seruan boikot produk terafiliasi atau pro Israel itu, ternyata ada beberapa pihak yang sengaja memanfaatkan untuk kepentingan produknya sendiri. Karenanya, publik diminta jeli dan bijak dalam menyikapi hal tersebut.

Trump Sebut Amerika Sedang Kirim Pesanan Bom Sebarat 2.000 Ton ke Israel

Pakar Pemasaran, Ardi Wirda Mulia, mengatakan kesalahtafsiran dalam menyikapi pemberitaan terkait isu boikot produk-produk terafiliasi Israel itu jelas sangat berdampak buruk terhadap brand-brand produknya. Menurutnya, perlu adanya verifikasi mengenai kebenaran dari berita-berita tersebut.

“Seharusnya masyarakat jangan percaya begitu saja, tapi harus jeli dan perlu melakukan verifikasi lagi apakah brand-brand yang disebut dalam pembicaraan itu memang benar-benar ada keterkaitannya dengan Israel,” ujar Ardi dalam keterangannya, dikutip dari VIVA, Rabu 20 Maret 2024.

Pejabat Hamas Singgung Nama Indonesia Usai Gencatan Senjata Terwujud

Sementara, pakar pemasaran lainnya, Hermawan Kartajaya, melihat pemberitaan yang menghembuskan nama-nama produk terafiliasi Israel itu bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan bisnisnya sendiri dengan sengaja menjatuhkan para pesaingnya.

“Masalah politik negara lain hendaknya jangan dibawa-bawa untuk melakukan politisasi bisnis. Artinya, menggunakan masalah politik dengan menjadikan isu boikot itu untuk sengaja menjatuhkan produk-produk pihak lain,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title