Gencarkan Operasi Pekat Semeru, Polres Mojokerto Kota Tangkap Preman Hingga Mucikari

Pemusnahan barang bukti di Mako Polres Mojokerto Kota.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim –Sebanyak 76 orang terjaring Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Semeru 2024 di Mojokerto. Puluhan tersangka itu diamankan setelah dilakukan operasi selama 12 hai atau mulai 19 - 30 Maret 2023. 

Polres Mojokerto Kota Gelar FGD Netralitas TNI - Polri dan ASN di Pilkada 2024

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, 76 tersangka ini ditangkap dari 66 kasus yang telah diungkap selama 12 hari. Meliputi kasus premanisme, perjudian, pornografi, prostitusi, bahan peledak, narkoba, dan pencurian kendaraan bermotor. 

“Total selama 12 hari ada 66 kasus dan tersangka yang diamakan 76 orang. Ada beberapa kasus, yaitu premanisme, perjudian, pornografi, prostitusi, bahan peledak, dan curanmor,” katannya saat konferensi pers di Mako Polres Mojokerto Kota, Rabu, 3 April 2024. 

Maling Satroni Rumah Pengusaha Krecek Mojokerto, Uang Belasan Juta hingga Laptop Raib

Data yang diterima, Satreskrim Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap 6 kasus premanisme , 2 kasus perjudian, 1 kasus pornografi, 1 kasus prostitusi atau tindak pedana perdagangan orang (TPPO), miras berbagai merk tanpa izin edar, dan 2 kasus jaringan curanmor. 

Satresnarkona Polres Mojokerto mengungkap 12 kasus dan menangkap 20 tersangka. Sementara, Satsamampta mengamankan 38 penjual miras ilegal dan 76 pemabuk di tempat umum.

Dramatis! Polisi Kejar Pelaku Curanmor di Surabaya, Mobil Ringsek Penuh Darah

Selain tersangka, operasi ini juga menyita berbagai barang bukti. Sabu 14, 2 gram, Pil Double L 2805 butir, 1515 botol minuman keras, 10 motor hasil pencurian, 108 knalpot brong dan 10 ban atau velg tak sesuai spesifikasi. 

Ribuan botol miras berbagai merk itu pun dimusnahkan di halaman Mako Polres Mojokerto. Pemusnahan dilakukan dengan cara dilindas menggunakan stum. Sementara, pemusnahan knalpot brong dengan cara dipotong menggunakan mesin gerinda. 

Dari keberhasilan mengungkap puluhan kasus tersebut, Daniel berharap angka kriminalitas di wilyah hukumnya menurun. Apalagi, menjelang perayaan idul fitri 2024 ini. 

“Operasi Pekat adalah Kegiatan yang kita laksanakan menjelang operasi Ketupat supaya tindak pidana menurun. Diharapkan semoga tidak ada tindak pidana yang muncul  kedepannya,” pungkasnnnya.