Kasus DBD Melonjak, Forkopimda Mojokerto Fogging Serentak di 18 Kecamatan
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Ikfina mengakui hal tersebut. Namun Ikfina menyebut, tidak tergolong tinggi karena belum dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB. Menurutnya, faktor curah hujan tinggi menjadi pemicu peningkatan kasus DBD.
Selain itu, tren peningkatan juga tidak lepas dari pengaruh mobilitas penduduk pasca lebaran. “Ada peningkatan (kasus DBD) pasca lebaran. Jadi ini siklus yang sebenarnya setiap tahun sama, akan naik dimusim penghujan. Kayaknya kemarin deras-derasnnya pada bulan Maret. Kemudian disusul liburan panjang lebaran dimana banyak mobilitas penduduk. Kalau ada yang postif tapi dia tidak terasa kemudian ditularkan ke penduduk lain, Ini yang menjadi penyebab angkanya melesat,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya melaksankan fogging sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan warga. Namun demikian, Ikfina menambahkan, kegiatan fogging ini bukan solusi akhir dalam mengatasi penyebaran penyakit DBD. Melainkan dibutuhkan kesadaran masyarakat melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjaga lingkungan mencegah genangan air yang sangat disukai nyamuk untuk bersarang dan berkembangbiak.
“Jika ada yang menderita segera melapor. Karena semua harus tahu, untuk segara ditangani oleh nakes. Kalau sudah postif langsung kita berikan tindakan,” tegas Ikfina.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menyampaikan, penyemprotan fogging dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor utama penyakit DBD. Akan tetapi, lanjut dia, fogging hanyalah salah satu langkah pencegahan untuk membunuh nyamuk dewasa. sedangkan untuk telur, larva dan jentik hanya efektif dengan tindakan 3M, yaitu nenguras, menutup dan mendaur ulang di tempat penampungan air.
"Kegiatan fogging difokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk," kata AKBP Ihram.
Ihram mengungkapkan, banyaknya kasus DBD saat musim hujan bukan hanya disebabkan oleh habitat nyamuk di genangan air bersih, juga disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat mampu memenuhi kebutuhan gizi saat musim penghujan tiba, agar imun tubuh tidak menurun.