Program DITO, Produktivitas Padi di Kediri Naik Jadi 6,24 Ton Per Hektare

Petani Kediri yang sukses menerapkan Program DITO
Sumber :
  • Prokopim Kediri

"Guna mendukung sektor pertanian ini, menekan biaya produksi, pemerintah daerah berupaya menyalurkan bantuan peralatan pertanian dan bantuan benih," tutupnya.

Bupati Kediri: Bandara Dhoho Beroperasi 5 April 2024 Bagi Perjalanan Mudik

Senada, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo bersama Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Rini Pudyastuti mengungkapkan pertanian padi di 2024 ini telah menyalurkan bantuan benih disalurkan dengan cakupan lahan 6000 hektar.

Anang menambahkan di wilayah yang melakukan penanaman komoditas, petani beranjak melakukan panen padi pada akhir Bulan Maret serta mengalami puncak panen di Bulan April ini. 

Pemkab Kediri: Akses Jalan Menuju Bandara Dhoho Kediri Siap Dilalui

"Yang perlu diwaspadai kali ini adalah cuaca hujan yang masih tinggi dan pengaruh angin, padi rawan roboh," terangnya.

Perihal program DITO yang dipopulerkan sejak tahun 2021, pihaknya mengaku telah dikenalkan kepada petani dengan cara pembuatan demplot atau lahan percontohan. Lalu, melalui demplot, petani dapat melihat sendiri hasil penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia. 

Diproyeksikan Jadi Baju Adat, Pemkab Launching Busana Khas Wastra Kediri

Disisi lain, supaya pertanian organik ini dapat diaplikasikan, melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pihaknya juga memberikan  pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati kepada kelompok tani yang ada di tiap desa. 

"Sekarang demplot sudah berjalan di semua kecamatan dan kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik juga meningkat," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title