Program DITO, Produktivitas Padi di Kediri Naik Jadi 6,24 Ton Per Hektare

Petani Kediri yang sukses menerapkan Program DITO
Sumber :
  • Prokopim Kediri

"Guna mendukung sektor pertanian ini, menekan biaya produksi, pemerintah daerah berupaya menyalurkan bantuan peralatan pertanian dan bantuan benih," tutupnya.

Bandara Dhoho Bakal Jadi Pendorong Ekonomi Kediri dan Sekitarnya

Senada, Plt Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo bersama Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Rini Pudyastuti mengungkapkan pertanian padi di 2024 ini telah menyalurkan bantuan benih disalurkan dengan cakupan lahan 6000 hektar.

Anang menambahkan di wilayah yang melakukan penanaman komoditas, petani beranjak melakukan panen padi pada akhir Bulan Maret serta mengalami puncak panen di Bulan April ini. 

KBA Kendalbulur Tulungagung Gali Potensi Desa Masyarakat Sejahtera

"Yang perlu diwaspadai kali ini adalah cuaca hujan yang masih tinggi dan pengaruh angin, padi rawan roboh," terangnya.

Perihal program DITO yang dipopulerkan sejak tahun 2021, pihaknya mengaku telah dikenalkan kepada petani dengan cara pembuatan demplot atau lahan percontohan. Lalu, melalui demplot, petani dapat melihat sendiri hasil penggunaan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk kimia. 

Warga Jati Kediri Apresiasi Penanganan Anak Putus Sekolah dari Mas Dhito

Disisi lain, supaya pertanian organik ini dapat diaplikasikan, melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pihaknya juga memberikan  pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati kepada kelompok tani yang ada di tiap desa. 

"Sekarang demplot sudah berjalan di semua kecamatan dan kesadaran petani untuk menggunakan pupuk organik juga meningkat," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title