Penyair Joko Pinurbo Wafat, Dunia Sastra Berduka

Penyair Joko Pinurbo saat memperoleh Achmad Bakrie Award 2023.
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Kabar duka menyelimuti dunia sastra Indonesia. Salah satu penyair kondang negeri ini, Joko Pinurbo, meninggal dunia di Yogyakarta pada Sabtu, 27 April 2024. Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang menyebabkan sastrawan yang akrab disapa Jokpin itu mengembuskan napas terakhir.

Tumbuhkan Semangat Literasi, Orang Muda Ganjar Gelar Parade Cipta Karya Puisi

Kabar tentang mangkatnya Joko Pinurbo tersebar luas di media sosial. Salah satunya disiarkan oleh penulis Eka Kurniawan di akun X-nya. “Selamat jalan, Mas @jokopinurbo,” tulis dia.

Mengutip Wikipedia, Joko Pinurbo dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962. Ia wafat pada usia 61 tahun. Joko Pinurbo adalah salah seorang penyair kondang Indonesia yang karya-karyanya dikenal dengan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia.

Kronologi Kecelakaan Maut Mobil Rombongan Bu Nyai Sidogiri Ditabrak Kereta Api

Joko Pinurbo menempuh pendidikan terakhir di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma, Yogyakarta. Ia suka menulis puisi sejak di Sekolah Menengah Atas. Berkat ketekunan dan keistikamahannya, Almarhum diganjar sejumlah penghargaan.

Beberapa penghargaan yang telah ia terima, di antaranya, Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta  pada tahun 2001, Sih Award (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian Write Award (2014).

Pilu 2 Gadis ABG di Gresik 2 Tahun Dicabuli Ayah Tirinya

Pada tahun 2023, Joko Pinurbo adalah satu di antara empat tokoh yang memperoleh penghargaan Achmad Bakrie XIX. Ia mendapatkan anugerah di bidang sastra. “Penghargaan Achmad Bakrie mengingatkan saya pada sebuah pesan yang tertera dalam sepucuk sajak karya penyair Hendro Mulyo, saya kutip dari puisinya,” katanya saat sambutan kala itu.

Dalam pidatonya, Joko Pinurbo saat menyampaikan terima kasih kepada keluarganya yang telah menerima dirinya menjadi sastrawan. “Yang harus banyak bersabar dan tawakal menunggu datangnya nilai,” ujarnya saat itu.

Halaman Selanjutnya
img_title