Parpol Non Parlemen Dukung Gus Fawait, Siap Beri Lompatan Kuantum di Jember

Deklarasi Dukungan Partai Non Parlemen ke Gus Fawait
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jember, VIVA Jatim – Bakal Calon Bupati Jember Muhammad Fawait mendapat dukungan dari gabungan partai non parlemen untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember 2024 mendatang. 

DPRD Jatim Minta Peran Aktif Pemuda Jaga Kondusifitas Pilkada 2024

Tercatat ada enam partai non parlemen yang sudah menyatakan dukungannya kepada Gus Fawait diantaranya partai Garuda, Gelora, Hanura, partai Buruh, PBB dan PKN. 

Gus Fawait mengaku, alasan partai non parlemen mendukungnya ini yakni karena dia dianggap satu-satunya calon yang paling potensial untuk merebut kursi Bupati Jember. Ia juga dianggap satu-satunya kandidat yang berproses mulai dari bawah. 

Kata Pemerhati Anak soal Aspek Hukum Kasus Asusila Guru dan Siswa di Gorontalo

"Saya menang pileg 3 kali dan perolehan suaranya tertinggi se Indonesia untuk pileg tingkat propinsi dengan suara 239.414 suara," katanya saat dikonfirmasi, Minggu 9 Juni 2024. 

Ia menuturkan dengan adanya deklarasi partai non parlemen kepada dirinya ini semakin menguatkan posisinya sebagai Cabub Jember. 

Sukses Periode Pertama, Relawan P2K Optimis Menangkan Dhito-Dewi

"Alhamdulillah, dukungan ke kami di pilbup Jember terus menguat. Selain dari masyarakat, dari parpol juga terus bertambah," ujarnya. 

Menurut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini meyakini, jika Jember dipimpin anak muda, maka lompatan kuantum akan terjadi di daerah dengan komunitas tembakau terbesar di Indonesia ini. Khususnya dalam mengentaskan kemiskinan di pedesaan. 

"Latar belakang saya sebagai anak desa dimana masalah utama di Jember adalah desa. Oleh sebab itu, mereka berharap saya bisa mengatasi masalah yang ada di desa, " tuturnya. 

Pengentasan kemiskinan, kata dia, akan berefek domino kepada beberapa hal yang menjadi kesulitan masyarakat Jember, seperti penanganan stunting yang memuncak dan minimnya pendidikan. 

Dikatakannya, kemiskinan di Jember meningkat di tahun 2023, padahal angka kemiskinan di Jawa Timur sendiri mengalami penurunan. Menurutnya kondisi tersebut kontradiktif dan perlu dipecahkan solusinya. 

"Ketika kemiskinan di Jawa Timur turun, kok di Jember meningkat. Ada apa ini?," jelasnya. 

Pihanyapun sudah memikirkan berbagai solusi untuk menghadapi permasalah di Jember. Salah satunya pemanfaatan APBD yang tepat sasaran dan maksimal. Selain itu, ia akan berusaha bersinergi dengan Pemprov Jatim dan pusat untuk sharing anggaran untuk mencari jalan keluar dari berbagai problem masyarakat Jember. 

"Diperlukan sinergi dari pemprov dan pusat. Sedangkan 10 tahun terakhir ini, rasio APBN yang masuk ke Jember semakin lama semakin turun," lanjutnya.

Sebagai kader parpol yang dipimpin oleh presiden terpilih pak Prabowo dengan harapan Jember dibangun dengan APBD Jember serta sinergi antara APBD Propinsi dan APBN. Latar belakang di DPRD Jawa Timur punya relasi di propinsi dan pusat untuk mengentas kemiskinan di Jember," pungkasnya.