Pemkab Trenggalek Launching PEKKA TALI, Pelayanan Buat Akta Kelahiran Cepat
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Trenggalek, VIVA Jatim – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melaunching Pelayanan Akta Kelahiran Kematian Tepat Langsung Jadi (PEKKA TALI). Program ini merupakan kerjasama UNAIR-UNICEF GELIAT UNAIR (Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga dan Masyarakat).
Plt Disdukcapil Trenggalek Ririn Eko Utoyo menjelaskan program ini adalah wadah dari pemerintah untuk menggandeng seluruh faskes. Sehingga kedepan untuk pelaporan kelahiran dan kematian bisa tepat waktu, kurang dari 2 bulan sudah terlaporkan dan terdaftar.
Menurutnya program ini nanti pada saat ada kelahiran di faskes, operator di faskes langsung entri ke aplikasi. Sehingga operator Dispendukcapil juga memverifikasi secara online.
"Hari itu insyaallah langsung terbit akta kelahiran. Jadi mungkin lebih cepat, bayi lahir pulang sudah membawa akta kelahiran," ujar Ririn Eko Utoyo di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin, 10 Juni 2024.
Eko Utoyo mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi pada tahun sebelumnya. Total ada 1 ribu proses kelahiran yang mendaftar ke Dispendukcapil lebih dari dua bulan.
"Sehingga kami harus surat keputusan dulu baru terbit akta kelahiran," paparnya.
Ia mengaku untuk target pencatatan ini bisa 100 persen kelahiran langsung ke proses pencatatan di database. Sehingga terbit akta kelahiran. Karena saat ini sudah 99,97 persen, tinggal 17 anak yang belum karena kondisi di lapangan.
Sementara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara menerangkan bahwa ada tiga prinsip besar UNICEF yang sedang diadopsi dari acara ini. Pertama for every child every right untuk semua anak haknya harus dipenuhi.
"Jadi jangan sampai ada yang ketinggalan hak untuk mendapatkan administrasi, hak untuk mendapatkan kesehatan, dan hak untuk mendapatkan pendidikan," terang Tubagus Arie Rukmantara.
Arie melanjutkan lalu ada hak mendapatkan bantuan serta hak untuk tumbuh kembang menjadi orang yang terbaik di negara. Kedua, yang sedang dilakukan Trenggalek ini adalah memastikan punya good government dengan data administratif yang rapi.
Pasalnya, UNICEF melihat Trenggalek telah melakukan dan akan berdampak pada rencana pembangunan akan sangat baik lagi Anak yang lahir sudah tahu berapa anak yang meninggal sudah tahu berapa sehingga multiplayer effect contohnya sudah tahu berapa dosis vaksin yang harus disiapkan.
"Lalu pelayanan kesehatan untuk anak-anak dan remaja untuk tahun depan berapa sudah tahu semuanya sehingga pelaksanaan perencanaan pembangunan nya efektif dan efesien," ulasnya.
Sementara salah satu warga, Rifai (26) mengatakan sangat terbantu dengan adanya program ini. Kendati awal-awal tidak tahu program, baru diberi informasi Kepala Desa Sumberingin Kecamatan Karangan.
Ia mengatakan, proses yang dilakukan seperti biasa, selepas sang istri melahirkan diminta untuk mengurus di bidan desa. Dengan persyaratan yang ada ia penuhi berkas-berkas dokumen.
"Lalu dapat notif ke sini ternyata ada program baru, cukup memudahkan bagi saya. Prosesnya cepat tidak ada satu bulan," terang Rifai.
Tidak hanya itu, pemuda Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengaku proses cepat pengurusan akta kelahiran tanpa berbayar. Terlebih dalam hasil berkas, akan diantarkan langsung dari Dispendukcapil ke Pemdes setempat.
"Langsung lewat desa, jadi tidak usah wira-wiri ke rumah sakit, Dukcapil tapi cukup di desa. Mungkin kalau sekarang bisa online," tandasnya.