Pesan Perdamaian untuk Palestina Warnai Tradisi Mengarak Kambing untuk Kurban di Malang

Tradisi Mengarak Kambing
Sumber :
  • Viva

Malang, VIVA Jatim – Solidaritas dan doa untuk Palestina mewarnai tradisi mengarak kambing untuk kurban sebelum disembelih di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur pada Idul Adha 1445 Hijriah. 

Kembali Pertegas Dukung Palestina, Presiden China Tawarkan Solusi Dua Negara

Pesan perdamaian untuk Palestina itu disisipkan pada bentangan spanduk mereka bertuliskan 'From Temenggungan with Love. Perjuanganmu adalah Perjuangan Kami. Stop Genocide on Rafah' hingga 'Kick The Ego'.

Spanduk solidaritas itu mereka bawa sembari melangsungkan tradisi mengarak kambing kurban pada Senin 17 Juni 2024. Sembari mengendalikan laju kambing yang meronta-ronta, mereka menyanyikan kalimat-kalimat takbir.

Kilas Balik Timnas Indonesia Era Bung Karno, Rela Korbankan Tiket Piala Dunia Demi Tolak Israel

Kegiatan mengarak kambing menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar hingga pengguna jalan. Pasalnya, aksi-aksi serudukan kambing yang diarak ini menjadi keseruan tersendiri dalam tradisi yang sudah berlangsung sejak 1978 tersebut.

Salah satu peserta arak-arakan kambing ini adalah Risal. Dia mengarak kambing milik kakaknya yang berukuran 1 meter. Sembari mengarak dia melantunkan takbir dan menyanyikan lagu "You'll Never Walk Alone" untuk bangsa Palestina yang sedang dalam kondisi perang.  

Tak Main-main, 5 Aksi Nyata Presiden Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

"Kami membawa misi perdamaian untuk Palestina. Karena kami melihat saudara kami di Palestina tidak bisa beribadah dengan tenang karena perang. Kami menyuarakan perdamaian untuk Palestina," kata Risal. 

Tradisi mengarak kambing ini, menurut Ketua Panitia Kurban, Zulfikar Rizky Alamsyah, merupakan syiar dari tokoh ulama setempat yang menyarankan agar kambing yang disembelih dalam kondisi tubuh yang bugar dengan diajak berlari.

''Setelah diarak ini, peredaran darah kambing ini jadi lancar sehingga ketika disembelih, keluarnya lancar. Kalau sudah begitu, dagingnya aman dan sehat untuk dikonsumsi,'' ujar Fikar 

Jika tahun-tahun sebelumnya mereka merayakan euforia ini dengan suka-cita, pada Idul Adha tahun ini mereka memperingatinya dengan duka cita mendalam. Pasalnya, umat muslim di Palestina sedang dirundung perang hingga sekarang.

Lewat Idul Adha kali ini mereka ingin menyampaikan pesan perdamaian dan seruan solidaritas untuk korban perang di Palestina. Mereka berharap konflik yang terjadi disudahi agar tidak terus membawa korban tak bersalah.

''Kali ini, kami membawa seruan solidaritas untuk saudara kita di Palestina. Semoga konflik di sana bisa segera disudahi,'' ujarnya.

Lebih lanjut, dalam perayaan Idul Adha 1445 Hijriah kali ini di sana menyembelih total 46 ekor kambing dan 5 ekor sapi. Tercatat kambing terbesar yang ada mencapai 160 kilogram dengan harga termahal di angka Rp19 juta. ''Untuk sapi paling mahal Rp30 juta,'' kata Fikar.