3 Elite Parpol di Lamongan Gelar Pertemuan Tertutup, Ini yang Dibahas

Tiga elite parpol saat menggelar pertemuan
Sumber :
  • Imron/Viva Jatim

Lamongan, VIVA Jatim – Sejumlah elite partai politik (Parpol) belum lama ini telah menggelar pertemuan tertutup. Dalam pertemuan itu, mereka membahas perasaan visi pada pilkada Lamongan 27 November 2024 mendatang.

ASEAN University Games 2024 Berlangsung di Jatim, Diikuti 11 Negara Sahabat

Ketiga elite politik itu yakni DPP Golkar Satya Yudha, Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Jatim Partai Nasdem Suhandoyo.

Selain para elite politik Parpol dalam pertemuan tersebut juga hadir Kepala Bappeda Lamongan Khusnul Yakin.

Cerita 5 Bersaudara Asal Tuban Bisa Berangkat Haji di Usia Muda

Menurut Suhandoyo, pertemuan yang dilakukan dengan sejumlah elit parpol dan mantan Kepala Bappeda tersebut merupakan pertemuan yang biasa dilakukan untuk membahas seputar Lamongan.

"Tentu visi dulu yang harus kita samakan. Nah dari visi itu nanti kemudian akan mejadi tolak ukur dalam urusan calon yang dipersiapkan untuk Pilkada 2024 bersamaan dengan hasil survey internal di setiap parpol," kata Handoyo.

Niat Liburan, Dua Bocah TK Malah Tewas Tenggelam di Jatiwangi Park Tuban

Meski telah menggelar pertemuan, namun Suhandoyo mengaku jika dalam pertemuan itu belum membahas jauh soal arah koalisi parpol. 

Sementara saat disinggung terkait tokoh muda dari Partai Golkar yang dipasangkan pada poster bersama dirinya, Handoyo mengaku jika sosok anak muda sekarang memiliki peranan penting dalam perpolitikan nasional. Berbagai masalah dengan perkembangan zaman dan tekhnologi ini yang anak muda yang bisa menjawab.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanah Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi juga megungkapkan hal yang sama, Ia memberikan isyarat politik melalui sebuah lagu yang berjudul "Take Me Home Country Roads". Lagu yang dirilis pada 1971 merupakan bagian dari album Poems, Prayers dan Promises.

Dalam lagu itu bercerita tentang seseorang yang rindu akan suasana nyaman jalanan di pedesaan tempat ia dilahirkan dan dibesarkan. "Nyaman jalanan, tidak rusak, tidak banyak lubang," ujarnya singkat.