Kecerdasan Buatan tak Miliki Rasa seperti Jurnalis dalam Meliput Berita

Ketua AJI Indonesia, Nani Afrida
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Perkembangan teknologi mutakhir menjadi perbincangan hangat. Termasuk bagi insan media yang sudah ada teknologi artificial intelliegence (AI) yang bisa diperintah membuat berita secara cepat.

Keseruan PLN Mobile Color Run Surabaya, Ajang Lari 5 Kilometer Penuh Warna

Namun Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Nani Afrida masih memiliki optimisme karena bisa dilakukan jurnalis tapi AI belum bisa.

Perempuan asal Aceh yang baru terpilih sebagai ketua organisasi profesi jurnalis di Palembang pada Mei 2024 silam ini mengaku yang tidak dimiliki oleh AI adalah rasa. Dimana para jurnalis yang turun ke lapangan langsung bisa merasakan suasana hingga perasaan narasumber.

Mengadvokasi Kelompok Minoritas Tidak Hanya Sekali dalam Menyuarakan Ketidakadilan

"Kenapa saya mengharapkan fokus pada indept reporting, karena AI belum bisa. AI hanya mengumpulkan informasi dan data sehingga jadilah tulisan sedemikian rupa. Tetapi AI tidak bisa mencari rasa, maka kita harus lebih menonjolkan jenis-jenis indept reporting dan jurnalisme data," ujar Nani Afrida dalam Konferta AJI Kediri, Sabtu, 29 Juni 2024.

Selain rasa, Nani mengatakan bahwa AI sudah dipakai jurnalistik terutama berita-berita yang pendek. Misalnya berita olahraga, salah satu cara mudah hanya tinggal memasukkan informasi Manchester United menang atas Liverpool. Dengan kondisi yang mencetak gol menit ke berapa, siapa dan kapan.

Ratusan Pesepeda Ikuti Fun Bike Sambut HUT Bhayangkara di Mojokerto

Setelah semua informasi masuk, AI bekerja dengan sendirinya dan jadilah sebuah jurnalistik. Kendati demikian, Nani mengaku itu berita informasi hanya sekadar informasi bukan untuk dikunyah mengambil inti sari.

"Maka saya bilang belajar indepth indepth jangan malas! Jangan semua informasi diambil oleh AI, kita bekerja keras yang dibutuhkan adalah informasi informasi sangat mahal. Kita wawancara cari data ke kementerian-kementerian kita bikin semacam tabel, nah AI tinggal ngambil," keluhnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title