Rumah Striker Timnas U-16 Asal Bojonegoro Tak Layak Huni, Berdiri di Atas Lahan Perhutani

Rumah striker Timnas U-16 Fadly Alberto Hengga
Sumber :
  • VIVA Jatim/Imron Saputra

Bojonegoro, VIVA Jatim – Prestasi gemilang yang diraih Striker Timnas Indonesia U-16 Fadly Alberto Hengga tak sebanding lurus dengan kehidupan yang dijalaninya. Pasalnya, Fadly ternyata tinggal di rumah yang dibilang jauh dari layak.

Huntara Tanah Gerak Trenggalek Masuk Alokasi APBD Pemprov Jatim, Target Minggu Kedua Februari

Pemain timnas yang pernah berlaga di Turnamen ASEAN U-16 Boy Championship 2024 lalu itu hanya tinggal di rumah yang sangat sederhana yang terbuat dari papan kayu seluas 4x8 meter serta berdiri di tanah milik Perhutani yang bukan hak miliknya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Untuk ruang tamu, kamar tidur hingga dapur menyatu tanpa sekat apapun. Di rumah itu, Fadly Alberto tinggal bersama Ibunda Piana (43) dan adiknya yang bernama Iriana Beatrik Hengga (13). 

DPRD Jatim Beri Saran Gandeng Swasta untuk Proyek Pansela

Fadly Alberto merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan John Clif Hengga (49) pria asal Kota Timika, Papua Tengah, dengan Piana (43) perempuan asal Kabupaten Bojonegoro.

 

DPRD Jatim Waspadai Kejadian Karhutla di Musim Kemarau

Striker Timnas Indonesia U-16 Fadly Alberto Hengga

Photo :
  • VIVA Jatim/Imron Saputra

 

Fatakun kerabat Fadly Alberto saat ditemui mengatakan, Alberto sudah tinggal di rumah tersebut sejak pulang dari Papua sekitar tahun 2011 lalu. 

Ironisnya sejak tinggal di rumah itu, rumah yang ditinggali Alberto belum pernah mendapatkan bantuan dari Program Bedah Rumah atau RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari Pemkab Bojonegoro. Meski sebelumnya pernah diusulkan.

Fatakun menduga, belum mendapatkannya bantuan tersebut lantaran status kependudukan keluarga Alberto baru diurus pada tahun 2021 lalu. Selain itu, kemungkinan juga terkendala terkait status tanah yang ditempati bukan tanah hak milik.

"Saya sendiri juga kurang tahu apa alasannya. Untuk kondisi ekonomi keluarga Alberto juga terbilang kurang mampu. Terlebih ibunya seorang janda mengurus dua anaknya itu dan hanya bekerja serabutan, seperti mencuci pakaian dan merawat anak para tetangganya," katanya.

Dia berharap prestasi yang ditorehkan Alberto memantik Pemkab Bojonegoro dan semua pihak, untuk memberikan apresiasi kepada keluarga Fadly.

"Bagaimana pun juga Alberto telah turut mengharumkan nama Bojonegoro di kancah olahraga Nasional," pungkasnya.