Tebing Sepikul Trenggalek Jadi Lokasi Pembentangan Bendera 30x20 Meter

Pembentangan bendera di Tebing Sepikul Trenggalek.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Trenggalek, VIVA Jatim – Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia diperingati berbeda oleh Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jawa Timur. Menghelat pembentangan bendera merah putih sebesar 30 x 20 meter.

Enam Napi Lapas Tulungagung Bebas Usai Dapat Remisi di HUT ke 79 RI

Pengurus FPTI Jatim, Arif Ghondani mengungkapkan ini merupakan acara rutin menyambut 17 Agustus setiap tahun. Yakni mengibarkan bendera 20x30 meter di pit 6 sampai 7 di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

"Ketinggian kurang lebih 250 sampai 270 meter dari permukaan ground. Untuk teknis kegiatan selama ini alhamdulilah lancar," Arif Ghondani kepada awak media, Jum'at, 16 Agustus 2024.

Keseruan Napi Tulungagung Ikuti Lomba-lomba di Bulan Kemerdekaan

Arif menerangkan total pemanjat ada Mohammad Hosein Pandu (23) Impala Universitas Brawijaya (UB) Malang. Ramadhanu Imsaqi Ulany (22) Impala UB, Krisna Eko Wachyudi (23) FPTI Tulungagung

 "Lalu, Sukma Aji Dewantara (17) dan Tatot Hermansyah (18) Kompasneda asal Trenggalek," bebernya.

Peringati Hari Kemerdekaan, Santri Mojosari Nganjuk Persembahkan Drama Kolosal Perkuat Nasionalisme

Dirinya menambahkan kali ini persiapan lebih mendadak, sebab banyak kegiatan upacara bendera di masing-masing wilayah dan pengibaran bendera di tebing masing-masing wilayah. Namun tetap komitmen rutin membentangkan bendera merah putih di tebing.

Arif tak lupa berterima kasih kepada warga sekitar, Kamidi (posko pemanjat) yang memfasilitasi konsumsi. Lalu arga Sekitar lokasi tebing, Pemdes Watuagung yang memfasilitasi lokasi penginapan camp ground dan kebutuhan logistik pemanjat, FPTI Kabupaten Trenggalek yang memfasilitasi komunikasi lintas instansi terkait.

Istiqamah Dilakukan Tanpa Henti Sejak 1998, Pemanjat Tebing asal Sidoarjo ini mengaku kegiatan dari FPTI Jawa Timur ini rutin dilakukan di berbagai titik. Salah satunya di Tebing Sepikul Trenggalek selama bertahun-tahun tidak pernah absen.

"Kegiatan ini rutin 17 Agustus setiap tahun. Sudah dilakukan sejak tahun 1998 silam," ujarnya.

Perihal kendalanya dalam pembentangan ini tidak terlalu ada. Hanya saja ketika musim penghujan menjadi tantangan tersendiri bagi pemanjat. Namun jika musim-musim kemarau seperti ini berjalan lancar.

Pemanjat yang juga mengajak semoga buah hati ini berharap mudah-mudahan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa ini di Desa Watuagung Watulimo bisa lebih maju. Ia menerangkan ini juga sebagai pengkaderan bibit-bibit muda di tebing big wall di Jatim.

"Semoga dapat menjadi perhatian dan bisa menjadi panutan kita semua. Khususnya untuk penggiat panjat tebing," tandasnya.