Sentra Budidaya Bambu Claket Mojokerto: Sinergi YBLL dan MBI Berdayakan Petani Lokal
- Viva Jatim/M Dofir
Mojokerto, VIVA Jatim – Empat perempuan paruh baya terlihat sibuk mengisi polybag dengan tanah bercampur kompos, lalu menancapkan dengan tunas bambu dan menatanya rapi di bawah bentangan paranet.
Aktivitas itu dilakoni tiga tahun terakhir ini oleh sebagian warga Dusun Mligi di sentra budidaya tanaman bambu Claket, Mojokerto. Hasil binaan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) bersama Multi Bintang Indonesia (MBI).
YBLL merupakan yayasan bergerak di bidang budidaya dan edukasi tanaman bambu berbasis pemberdayaan masyarakat. Sementara MBI ialah perusahaan penghasil bir tanah air, salah satu pabriknya berada di Jalan Raya Mojosari - Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi sentra budidaya bambu binaan YBLL bersama MBI ini berada di lahan terasering seluas 1,9 hektar. Masuk dalam kawasan Hutan Trawas, areal perkebunan rakyat itu dikelola petani setempat dan kini menjelma sebagai pusat budidaya tanaman bambu dari jenis petung hingga varigata, varietas tanaman langka.
Sahlan Juanedy selaku Project Officer Jawa Timur YLBB menjelaskan, sebelum tahun 2021, banyak petani di sana menganggap bambu sebagai tanaman gulma yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun setelah ia mengenalkan berbagai keuntungan dan manfaat budidaya tanaman jenis rerumputan ini, para petani kini mulai beralih sebagai pembudidaya bambu.
"Dulu petani sini bergantung pada hasil pertanian konvensional. Tapi setelah mengetahui keuntungannya, manfaatnya. Puluhan warga terlibat dan akhirnya tertarik budidaya bambu," ujarnya, Kamis, 29 Agustus 2024.
Sahlan menyebut, sampai saat ini sebanyak 265 ribu bibit bambu yang sudah dibudidayakan. Bahkan setiap harinya YBLL sanggup mensuplai 52 batang bambu petung setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pengrajin hingga perabot rumah tangga.
