Multi Bintang Indonesa Gandeng Wehasta Wujudkan Zero Waste Lewat TPS3R di Mojokerto

Proses pemilahan di TPS3R Sampangagung Mojokerto.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Mojokerto, VIVA JatimMulti Bintang Indonesia (MBI) bersama Wehasta membangun dua TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce and Recycle) di Sampangagung dan Trawas, Kabupaten Mojokerto. 

Dicicil 3 Tahun, Akhirnya Gresik Punya TPS3R Penghasil Briket dari Sampah

Jeffry Christon selaku Sustainability and Partnership Manager MBI mengungkapkan, pembangunan TPS3R itu sebagai kontribusi aktif perseroan demi terciptanya lingkungan bersih di sekitar pabrik.

Tak hanya menyentuh urusan lingkungan semata. Jeffry juga menyebut, keberadaan unit pengelolaan sampah juga diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat.

Pelaku Travel Haji dan Umrah Kritisi Pansus Haji

"Kami berharap adanya kolaborasi antara Wehasta, masyarakat Sampangagung beserta Multi Bintang Indonesia, TPS3R akan terus berlanjut dan bisa berkembang lebih baik lagi," pintanya.

Dengan berjalannya program pembangunan TPS3R, ia berharap upaya mewujudkan zero waste refill yang digaungkan Multi Bintang Indonesia sebagai perusahaan penganut circularity system semakin mudah dicapai.

Sebelum Akad Nikah Yusuf Mannagalli, Ini Prosesi yang Dilakukan Keluarga Khofifah

"Artinya sampah dari pabrik kami usahakan tidak ada yang mencapai ke pembuangan akhir. Dan kami sampai sekarang sudah memenuhi hampir 98 persen itu berkat komitmen bersama masyarakat Desa Sampangagung serta tim mitra kami Wehasta," jelasnya.

Selanjutnya Wahyu Satrio Aulia selaku Project Officer Wehasta menjabarkan, TPS3R Sampangagung berbeda dibandingkan dengan TPA pada umumnya. Bila TPA sebagai tempat akhir dari perjalanan sampah, maka di TPS3R sampah diolah terlebih dahulu dengan prinsip reuse, reduce and recycle.

Sampah rumah tangga dikatakannya, harus dipilah terlebih dahulu sebelum menuju ke unit pengelolaan. Dipisahkan antara jenis sampah organik berupa limbah dapur dengan anargonik berbahan non hayati seperti botol plastik.

"Jadi tugasnya masyarakat ini milah sampah dari rumah lalu membawa ke titik kumpul dan pada hari-hari tertentu akan diangkut ke TPS3R," ucapnya.

Setelah itu, oleh petugas yang berada di TPS3R sampah anorganik disetor ke tengkulak untuk menjalani proses daur ulang. Sementara limbah dapur dan sejenisnya dihancurkan menggunakan mesin chrusher untuk kemudian dilakukan proses pengomposan.

"Sehingga semuanya nyaris bermanfaat, sampah anorganik bernilai ekonomi sedangkan hasil pengomposan bisa dipakai sebagai pupuk tanaman," pungkasnya.