Adu Gagasan Tiga Srikandi untuk Membangun Jawa Timur
- Istimewa
Terkait potensi masing-masing srikandi yang akan berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024, memang sejauh ini Khofifah dan Risma lebih dikenal oleh masyarakat. Keduanya merupakan sosok perempuan tangguh yang memiliki kinerja tidak diragukan lagi.
Khofifah yang merupakan petahana dan Risma yang pernah memimpin Kota Surabaya, di atas kertas memang unggul dibanding srikandi lainnya, Luluk Nur Hamidah. Luluk memang sejauh ini belum pernah "menginjakkan kaki" di wilayah yang memiliki beragam budaya itu.
Namun begitu, elite partai pengusung Luluk-Lukman juga telah melakukan perhitungan yang pada akhirnya menyodorkan dua nama itu pada Pilkada Jatim 2024. PKB yang mengusung Luluk-Lukman, pada Pemilihan Legislatif 2024, merupakan partai pemenang di Jawa Timur.
Partai tersebut di Jawa Timur memperoleh 4.517.228 suara dan mendapatkan 27 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur. Perolehan itu lebih tinggi dibanding Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan 3.735.865 suara.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko kepada ANTARA mengatakan bahwa pertarungan tiga srikandi untuk berebut kursi di Gedung Negara Grahadi tersebut sepertinya akan berlangsung sengit.
Keputusan partai politik untuk mengusung sosok perempuan tangguh sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2024, dinilai tidak lepas dari orientasi untuk menandingi petahana Khofifah Indar Parawansa yang memang selama ini dinilai unggul.
Pengamat yang juga merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya itu menilai bahwa keberadaan Luluk Nur Hamidah juga akan mampu mengganggu perolehan suara petahana dari akar rumput.