Adu Gagasan Tiga Srikandi untuk Membangun Jawa Timur
- Istimewa
Berdasarkan keterangan dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), swing voters merupakan pemilik yang pilihan politiknya masih bisa berubah, karena mengedepankan rasionalitas dan melihat gagasan yang disampaikan peserta pemilu.
Sementara untuk undecided voters adalah, orang-orang yang belum memiliki sosok untuk dipilih dalam kontestasi, atau menyembunyikan pilihannya. Dua kelompok masyarakat itu, juga harus menjadi perhatian sebagai suara prioritas bagi para calon pemimpin Jawa Timur.
Pertarungan antartiga srikandi dalam Pilkada Jatim 2024, memang menarik untuk dicermati karena seharusnya tidak terfokus pada kantong-kantong suara yang mudah didapatkan, atau yang berasal dari loyalis partai politik pengusung.
Baik Khofifah, Risma dan Luluk harus memperhatikan gagasan-gagasan baru yang akan disajikan kepada calon pemilih. Tentunya, dalam Pilkada Jatim 2024 ini bukan hanya jadi wadah bagi tiga srikandi tersebut untuk unjuk gigi. Ini bukan "perang" tiga srikandi semata.
Para wakil pasangan tersebut yakni Emil, Gus Hans dan Lukman, juga harus mampu menampilkan diri sebagai sosok yang mumpuni dan menguasai gagasan-gagasan yang akan diusung dalam pesta demokrasi di wilayah tersebut.
Gagasan itu, tentunya untuk meyakinkan para pemilih bahwa jika nantinya salah satu dari pasangan yang berkontestasi tersebut terpilih, ada jaminan keberlanjutan pembangunan dan kehidupan yang lebih baik untuk warga Jawa Timur.