Diskusi Rembug Akur, Pemkab Gresik Siapkan Tenaga Lokal Dukung Kebutuhan Industri

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/Viva Jatim

Gresik, VIVA Jatim – Diskusi Rembug Akur dan Mimbar Mahasiswa dengan tema Gresik Kerja, Gresik Daulat Industri digelar di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dengan menghadirkan  narasumber Bupati Gresik Fandi Akhamd Yani, Rektor UMG, Nadhirotul Lailly dan Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Ahmad Washil.

KPU Lamongan Minta Maaf Penetapan Paslon Bupati Molor

Dalam diskusi yang dihadiri ratusan perwakilan BEM dan elemen masyarakat lokal tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan Pemkab Gresik telah menyiapkan rencana jangka menengah dan panjang untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai untuk kebutuhan penyerapan industri. 

Untuk itu, meminta kepada masyarakat Gresik, di usia produktif, untuk menambah kemampuan dan keterampilan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja. Pemkab juga sudah menyiapkan kebijakan untuk mematangkan instrumen pengembangan SDM tersebut dengan menekankan aspek integrasi antara budaya, industri dan masyarakat.

KPU Jatim Tetapkan Tiga Paslon Resmi Jadi Kontestan di Pilgub 2024

"Tantangan kita semakin besar. Dengan percepatan kemajuan teknologi, tugas kita menyiapkan keterampilan semaksimal mungkin. termasuk ketrampilan bahasa asing. Kami mengajak kepada seluruh anak-anak muda yang  ada di kabupaten Gresik siap berubah, Kalau tidak kita siapkan hari ini akan menjadi masalah yang besar," ujar Bupati yang akrab disapa Gus Yani itu, Minggu, 22 September 2024.

Selain itu, Gus Yani menambahkan dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di Kecamatan Manyar, banyak potensi yang perlu diserap. Tidak hanya terkait penyerapan tenaga kerja saja. Ada peluang lain seperti penyediaan logistik, Makan dan Minuman (Mamin) bagi pekerja. Hal itu, sudah diformulasikan Pemkab Gresik, untuk kemanfaatan masyarakat lokal melalui kerja sama dengan sektor UMKM lokal.

Berkat Evaluasi, Gresik United Bekuk Rans Nusantara 3-0

Ia juga meminta kepada seluruh stakeholder, termasuk Perguruan Tinggi, ikut mendorong menyiapkan SDM lokal yang kompeten siap bekerja sesuai kebutuhan industri, misal jurusan yang berkaitan dengan keterampilan teknik mesin.

"Jadi tidak hanya soal tenaga kerja saja. Ekonomi kultur masyarakat juga harus disiapkan. Seperti mendorong produksi petambak Bandeng sebagai produk lokal. Itu menjadi satu ekosistem yang mendukung adanya KEK," jelas Gus Yani.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Ahmad Washil, menyampaikan konsep Gresik kedepan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan slogan "Gresik Emas yang mendunia". Slogan tersebut mengingat Kabupaten Gresik kedepan akan menjadi tumpuan ekonomi Jawa Timur

Pemkab Gresik juga, sudah  membuat regulasi yang mengakomodir kepentingan masyarakat lokal. Setidaknya ada 2 komponen regulasi, pertama, terkait penyertaan kemitraan UMKM, kedua regulasi ketenagakerjaan yang mewajibkan perusahaan untuk penyerapan warga lokal 60 persen. 

KEK di Manyar akan semakin banyak investor, industri yang masuk. Itu akan menambah peluang penyerapan tenaga kerja lokal. 

"Salah satu yang kita siapkan yakni bahasa Asing, Bahasa Inggris dan Mandarin. Sudah ada regulasi. Jadi tinggal kita manfaatkan untuk masuk.

Ada industri baru nanti. Ada industri tembaga dan timah yang masuk. Ini bisa menambah peluang," jelasnya.

Di tempat yang sama Rektor UMG, Nadhirotul Lailly, menyampaikan, bahwa Kabupaten Gresik merupakan kota  strategis yang punya keunggulan sebagai kota industri. Berharap, masyarakat Gresik bisa punya empati sosial dan peran di komunitas masyarakat. Karena dunia pendidikan menurutnya masih belum cukup untuk mengasah soft skill ketika masuk ke dunia kerja. 

"Ada ribuan industri mikro hingga multinasional," kata Nadhirotul.

Namun menurutnya, keunggulan tersebut juga tidak lepas dari tantangan, yakni bagaimana potensi tersebut bisa berdaulat. bisa dimanfaatkan masyarakat lokal, terutama generasi Z. 

"Tidak bisa dipungkiri dunia mahasiswa tidak cukup, butuh soft skill untuk menjadi modal di dunia kerja," ungkapnya.