Santri di Ponpes Mojokerto Diduga Dikeroyok Teman, Alami Pendarahan Perut
- Istimewa
Masih kata dr Viko, memastikan tidak luka terbuka di sekujur tubuh korban. Meski demikian, hemoglobin (HB) korban sempat menurun hingga angka 8,5.
Dokter mengindikasikan korban mengalami pendarahan di perut akibat benturan dan trauma. Karena itu, korban harus diambil tindakan operasi.
"Ada pendarahan di dalam (perut). Akhirnya dilakukan operasi, karena kalau dibiarkan bisa menyebabkan infeksi di dalam rongga perut. Kalau ada benturan dan trauma itu kan terjadi pendarahan,” papar dr Viko.
Tindakan operasi dilaksanakan setelah 4 jam korban masuk dari RS tersebut. Kini, kondisi santri asal Medan itu berangsur membaik.
Ia dipindahkan ke ruang rawat inap VIP dengan disampingi keluarganya. Keluarga korban telah tiba sejak Selasa, 22 September 2024.
"(Kondisi korban) Ya stabil. Ini sekilas terlihat kok nggak ada tanda-tanda luka lagi,” tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Nova Indra Pratama membenarkan telah menerima informasi kasus dugaan penganiayaan santri di Ponpes Mojokerto itu. Namun, sejauh ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara detail.