Sederet Fakta Terbaru Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswa Petra Surabaya
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Seorang mahasiswa Petra Christian University (PCU) tewas diduga bunuh diri dengan cara melompat dari gedung kampus di Jalan Siwalankerto, Kota Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 1 Oktober 2024 kemarin sekitar pukul 10.45 WIB.
Berikut sederet fakta terbaru insiden tersebut berdasar hasil penyelidikan sementara petugas kepolisian.
Identitas Korban Terungkap
Petugas kepolisian mengungkap identitas mahasiswa Petra yang tewas diduga bunuh diri dengan melompat dari gedung kampus. Yakni pria berinisial R yang usianya 23 tahun.
Hal tersebut diketahui berdasar kartu identitas diri yang melekat pada tubuh korban.
"[Dia mahasiswa] semester tiga Jurusan Teknik Mesin," ujar Kepala Kepolisian Sektor Wonocolo Komisaris Polisi M Sholeh kepada wartawan, Selasa, 1 Oktober 2024.
Korban Diduga Terjun dari Lantai 12
Petugas kepolisian belum bisa menyimpulkan secara pasti dari lantai berapa R melompat hingga ditemukan tewas mengenaskan. Hasil penyisiran di semua lantai atas gedung, polisi juga tidak mendapati barang milik korban yang tertinggal.
Namun di lantai 12 gedung Kampus PCU di Jalan Siwalankerto, Kota Surabaya, polisi menemukan bercak bekas tapak kaki.
"Kita tidak tahu, tapi ada bekas bercak kaki ada di lantai 12," lanjut M Sholeh.
Korban Tewas dengan Luka di Wajah
M Sholeh menyampaikan, R ditemukan tergeletak oleh petugas kebersihan bernama Rama yang saat itu tengah menyiangi rerumputan di area kampus.
Saat didekati saksi, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi luka serius di bagian wajah. Rama kemudian menghubungi sekuriti kampus dan selanjutnya melaporkan kepada aparat kepolisian.
"Lukanya tadi ada di bagian wajah, untuk luka-luka lain tidak ada. Kemungkinan benturan antara jalan dan badan dia bagian terutama kepala wajah," ucapnya.
Periksa Enam Orang Saksi, Kamera Pengintai dan Ponsel Korban
Sampai berita ini ditulis, belum diketahui motif korban nekat mengakhiri hidup dengan cara terjun dari lantai 12 gedung Kampus PCU.
M Sholeh menegaskan, pihaknya akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas hingga terbuka tabir kematian korban. Termasuk dengan meminta keterangan enam orang saksi, mulai dari petugas kebersihan, sekuriti, petugas kampus hingga teman korban.
"Beberapa orang saksi. Ada petugas taman yang melihat dan sekuriti. Ada petugas kampus. Jadi totalnya lima sampai enam orang," urainya.
Selain itu, pihaknya kata M Sholeh juga akan memeriksa kamera pengintai alias CCTV yang terpasang di kampus. Pun dengan telepon seluler milik korban juga tak luput dari pemeriksaan kepolisian meski kondisinya pecah.
"Ponsel pecah karena mungkin terbentur jalan atau tanah, sementara kami masih cek. CCTV masih kami cek," tutupnya.