Atasi Fenomena Politik Transaksional, Paslon FINAL Gagas Pembentukan Komite Anti Korupsi di Sumenep
- Istimewa
Dalam sesi tanya jawab dengan masyarakat, Kiai Unais menekankan pentingnya menciptakan pola kerja yang terukur bagi para pejabat. “Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih memiliki kemampuan dan dedikasi untuk memajukan daerah,” ujarnya.
Gagasan tentang pembentukan Komite Anti Korupsi ini mendapat perhatian luas dan dukungan dari berbagai kalangan. Aswedi, seorang pengamat kebijakan publik, menilai komitmen pasangan FINAL dalam memerangi korupsi menunjukkan keseriusan mereka dalam membawa perubahan menuju pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.
Ia juga berharap tidak hanya FINAL yang memiliki komitmen yang sama dalam melawan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di Kabupaten Sumenep. “Pemimpin yang baik akan menjadi teladan bagi bawahannya, sehingga membentuk budaya yang lebih baik di pemerintahan,” ujarnya.
”Diibaratkan jika ikan mati, maka yang busuk dulu adalah kepala. Teori ini menggambarkan bahwa jika seorang pemimpin sudah mampu menjadi teladan dalam berbagai hal, maka bawahan juga akan mengikuti sikap dari pemimpinnya,” pungkasnya.