Mendag Sampaikan akan Batasi Impor hingga Beli Beras Petani Tinggi di Muskerwil NU Jatim

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

JatimMenteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, berjanji untuk membatasi impor beras dan membeli beras petani dengan harga tinggi. Selanjutnya, Perum Bulog akan menjual dengan harga standart hingga pendistribusian operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). 

Bagaimana Syarat Zakat Fitrah ? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dirinya tidak bisa menolak perihal impor beras sebanyak 200 ribu ton. Impor beras tersebut tidak lain untuk meredam harga pasar supaya tidak melambung. Ia menjanjikan untuk impor tidak akan dilakukan saat panen raya di awal 2023 memdatang. 

"Sementara kita panen raya bulan Februari akhir atau Maret. Nah, saat itu kita sudah tidak ada impor beras lagi. Itu saatnya Bulog membeli untuk mencukupi stok 1,2 juta," ungkap Zulkifli Hasan saat berada di Muskerwil NU Jatim, Sabtu 24 Desember 2022. 

Kaesang Pangarep Digadang-gadang Maju di Pilgub DKI Jakarta, Begini Respon PAN

Zulhas, sapaan akrabnya mengungkapkan harga yang ditetapkan oleh Perum Bulog akan membeli dari petani dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 11.000. Akan tetapi dari Perum Bulog akan menjual Rp 9.450 ke masyarakat.

"Tidak usah khawatir, karena Bulog sekarang bisa membeli lebih tinggi daripada harga patokan. Jadi petani tidak akan dirugikan sekarang. Kemarin iya, karena Bulog membeli paling tinggi dan paling murah," bebernya.

Mentan Minta Bulog Tak Beli Gabah Petani di Bawah Harga HPP

Hal itulah yang menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-4 ini jarak jauh antara harga beli Bulog dengan harga jual sebagai bentuk subsidi kepada masyarakat. Kala harga beras tinggi atau stok sedang menipis, Mendag menggelar rapat untuk mencari solusi dengan operasi pasar.

Sebagai informasi, melalui laman BPS menyebutkan proyeksi produksi beras nasional tahun 2022 bisa naik 720 ribu ton atau setara 2,29 persen. Sehingga menjadi 32,07 juta ton. Ada kenaikan bila dibandingkan realisasi pada 2021 yang terdata 31,36 juta ton.