Balita Terseret Arus Selokan, Wali Kota Eri Cahyadi: Ortunya di Malaysia
- Humas Pemkot Surabaya
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Ini adalah musibah yang merupakan bagian dari takdir Allah SWT. Orang tua korban sudah diberitahu oleh pihak keluarga, namun tidak bisa hadir karena berada di Malaysia. InsyaAllah mereka sudah mengikhlaskan kepergian putranya,” ucapnya.
Wali Kota Eri juga berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua orang tua di Surabaya. Ia mengimbau agar anak-anak, khususnya balita, selalu diawasi, terutama saat cuaca ekstrem yang melanda Surabaya saat ini.
“Saya mohon kepada orang tua agar selalu menjaga putra-putrinya, terutama di musim hujan seperti sekarang. Anak-anak harus diawasi saat bermain atau beraktivitas, karena mereka belum memahami bahaya yang mengintai,” pesan Wali Kota Eri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa pencarian balita yang hanyut melibatkan 80 personel dari berbagai instansi selama empat hari. Pada hari terakhir, pencarian difokuskan di tiga titik utama: Jembatan Royal Residence, Jembatan Sungai Makmur, dan SMPN 34.
“Korban ditemukan pada pukul 14.00 WIB. Proses pencarian dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dengan mengurai eceng gondok. Warga di atas jembatan melihat jasad korban dan segera melaporkan kepada tim pencarian yang langsung mengevakuasi korban,” ujar Agus Hebi.