PMK Merebak, Pasar Hewan Tulungagung Ditutup Sementara hingga 25 Januari 2025

Pasar Hewan Terpadu Tulungagung.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Dalam upaya mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Tulungagung memutuskan untuk menutup sementara operasional Pasar Hewan Terpadu (PHT) mulai 10 hingga 25 Januari 2025. Penutupan ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran PMK serta Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) lainnya.

DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Kolaborasi Tangani Wabah PMK

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, menjelaskan bahwa kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 500.7.2.4/0029/34.03/2025 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan Sapi dan Kambing di Kabupaten Tulungagung.

"Guna memutus rantai penyebaran PMK dan PHMS lainnya, bersama ini disampaikan kebijakan menutup sementara operasional Pasar Hewan Sapi Dan Kambing selama 16 (enam belas) hari, terhitung mulai tanggal 10 Januari s/d 25 Januari 2025," ujar Tri Hariadi dalam keterangan resminya, Selasa, 7 Januari 2025.

Jumlah Kasus PMK di Mojokerto Terus Bertambah, Tembus 291

Ia mengatakan  perkembangan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor. B03/PK.320/M/01/2025 perihal Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), bahwa telah terjadi peningkatan.

Yakni kejadian PMK di beberapa daerah pada Minggu ke-3 dan ke-4 Desember 2024 sebagai dampak perubahan cuaca ekstrem. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan meminimalisir potensi meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung.

Tak Cocok MBG, 20 Anak Inklusi Tulungagung Makan Bekal Sendiri

"Pasar hewan lokasi bertemunya ternak dari berbagai daerah, sehingga sangat beresiko tinggi menyebarkan PMK dan PHMS (Penyakit Hewan Menular Strategis) lainnya," ulasnya.

Tri Hariadi mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pelaku usaha peternakan sementara untuk tidak melakukan aktifitas jual beli di dalam maupun di sekitar pasar hewan. 

Lalu, selalu menjaga kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan sekitar dengan melakukan penyemprotan menggunakan desinfektan yang efektif. Kemudian menjaga kondisi tubuh ternak dengan memberikan makanan dan minuman yang cukup dan berkualitas.

"Termasuk bagi peternak agar membatasi orang yang tidak berkepentingan masuk ke kandang. Terlebih orang yang habis mengunjungi peternakan lain," pesannya.

Ia juga menitipkan pesan jika menemukan ternak di kandang yang terlihat sakit, pisahkan ternak sakit dengan ternak sehat lainnya, dan segera hubungi petugas kesehatan hewan.