Sederet PR Perguruan Silat di Tulungagung: Pendidikan Karakter hingga Budi Pekerti

Kapolres dan Forkopimda Tulungagung saat rembuk Kamtibmas
Sumber :
  • Istimewa

Tulungagung, VIVA JatimKapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Taat Resdi membeberkan kasus yang melibatkan perguruan meski menurun, namun masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama. Yaitu mengenai pendidikan karakter hingga budi pekerti agar tidak saling melukai.

Kecelakaan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan di Lamongan, 4 Luka-luka

Hal itu ia sampaikan dalam Rembug Kamtibmas yang sukses berjalan kemarin di Pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso Tulungagung. Dirinya mengulas permasalahan-permasalahan pencak intervensi di hulu. Salah satunya, pendidikan karakter, akhlak, budi pekerti, toleransi dan welas asih.

"Kita lihat bagaimana seseorang hanya karena berbeda perguruan, tega melukai, tega menganiaya, ada permasalahan moral disitu. Hanya berbeda kaos, tidak kenal tidak ada masalah, tiba-tiba di tutuki (dipukul) ini masalah pendidikan," ujar AKBP Muhammad Taat Resdi, dikutip dalam paparannya Sabtu, 11 Januari 2025.

Mas Dhito Ditetapkan Jadi Bupati Kediri Terpilih, Ajak Semua Elemen Bergandeng Tangan

Oleh sebab itu, ia juga mengingatkan akan tanggung jawab pimpinan perguruan pencak silat dan lembaga pendidikan untuk memperkuat pendidikan karakter bagi pesilat.

Kapolres Tulungagung yang pernah menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian ini mengaku ada beberapa solusi yang bisa menjadi pilihan dari polisi.

Kantor Imigrasi Surabaya Temui Kapolda Jatim, Bahas Inovasi Autogate dan Immigration Lounge

Yaitu penyaluran prestasi pembinaan kompetisi dan jalur prestasi. Sehingga betul-betul latihan pencak silat m untuk jalur prestasi bukan hanya semata untuk kesenangan huru hara.

"Sehingga anak-anak tidak ke sana kemari memberi keresahan masyarakat," ulasnya.

Tak hanya itu, AKBP Taat Resdi menerangkan solusi lain adalah sebaiknya dalam dunia usaha bisa menyerap pesilat. Namun ada permasalahan, apakah teman-teman silat mempunyai kompetensi.

Oleh sebab itu, dirinya melanjutkan solusi ini harus ditunjang kebutuhan pelatihan keterampilan kerja. Supaya mampu diserap dalam dunia kerja ditambah modal usah.

Atau dengan program pemerintah, seperti contoh program pembangunan makan bergizi gratis. Banyak pilihan-pilihan pelibatan para pesilat dalam menyesuaikan permintaan pasar dan sebagainya.

"Ini solusi yang kami tawarkan di tingkat hulu. Mari menciptakan perannya sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Apakah saya sudah terlibat dalam upaya ini. Jangan di tangan polisi karena kita hanya bermain di hilir saja," ulasnya.