Usai Tulungagung, Giliran Pasar Hewan Trenggalek Tutup Guna Cegah PMK

Kepala Komidag Trenggalek Saniran saat memberikan keterangan.
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Trenggalek, VIVA Jatim – Setelah Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung yang tutup pekan lalu, guna menghindari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kini, giliran Pasar Hewan di Trenggalek resmi tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Wabah Penyakit PMK tak Pengaruhi Penjualan Daging di Lamongan

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM, Industri dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek, Saniran. Penutupan tersebut sebagai upaya memutus jalur PMK dari pedagang ke pedagang maupun ke pembeli.

"Sesuai dengan surat Dinas Peternakan (Disnak) menyikapi PMK di Trenggalek, maka kami menutup pasar hewan sementara," ujar Saniran kepada awak media, Selasa, 14 Januari 2025.

Hasil Rakor Gugus Tugas PMK: Pasar Hewan Kediri Bakal Ditutup

Dirinya menerangkan, penutupan pasar hewan bukan hanya diperuntukkan berjualan sapi. Akan tetapi juga pasar berjualan kambing, sesuai data yang dimiliki Diskomidag setidaknya ada 7 pasar binaan yang tutup. 

"Diantaranya Trenggalek, Tugu, Durenan, Pule, Kampak, Dongko dan Panggul, kisaran 7 pasar hewan. Teknis penutupannya sesuai dengan hari pasaran," ulasnya. 

DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Kolaborasi Tangani Wabah PMK

Dikatakan Saniran, untuk pembukaan pasar kembali Saniran mengaku menunggu evaluasi dari pihak terkait. “Tadi waktu monitoring ada warga yang masih membawa hewan dagangan, maka kami sosialisasi karena penutupan ini demi keselamatan hewan dari PMK,” tandasnya. 

Senada, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Ririn Hari Setiani menerangkan, data (13/01/2025) sebanyak 541 ekor sapi terkena PMK. Dari total tersebut yang masih sembuh 24 ekor. Kemudian ternak potong paksa 5 ekor. 

"Lalu ternak mati 11 ekor dan dijual oleh pemilik ada 11 ekor. Selanjutnya yang sisanya masih sakit karena wabah PMK,” pungkasnya.