Segelintir Rahasia Kewalian Gus Dur: Silaturrahim dan Silatul Arwah

KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI Ke-4
Sumber :
  • Istimewa

Menurut Khalqi, ada dua hal yang menurut kesaksiannya merupakan keistimewaan Gus Dur yang jarang ditemukan pada diri orang lain. Yakni keistikamahannya dalam bersilaturrahim dan silatul arwah atau ziarah ke makam-makam para pendahulu.

Gus Muhaimin Salurkan Zakat Maal Rp 250 Juta di Nganjuk Lewat LAZISNU

“Gus Dur ini memang sudah biasa silaturrahim ke mana-mana. Dan di saat itu juga ia pasti menyempatkan diri silatul arwah atau ziarah ke makam-makam. Dan hingga beliau jadi Presiden pun kebiasaan ini tidak pernah ditinggalkan,” tambahnya. 

Rezim Soeharto pada masa orde baru adalah yang paling ditantang oleh Gus Dur. Presiden Soeharto yang saat itu sering membuat kebijakan-kebijakan yang timpang dan menindas rakyat, Gus Dur hadir sebagai orang yang paling menantang keras. Namun justru, kata Khalqi, saat Soeharto sakit, Gus Dur lah yang pertama kali menjenguk. 

Tips Parenting Ala Khofifah: Urgensi Kenalkan Pengetahuan Agama Sejak Dini

“Gus Dur mengajarkan kepada kita bahwa kepada siapapun silaturrahim harus tetap dijaga. Perbedaan jalan dan pandangan boleh saja berbeda dan bahkan saling mengkritisi, tetapi jangan sampai memutus tali silaturrahim sebagai sesama manusia. Kepada yang katanya menjadi musuh, Gus Dur ternyata masih menyambung silaturrahim, apalagi yang bukan musuh,” jelasnya. 

Ziarah kubur atau silatul arwah yang dilakukan Gus Dur, kata Khalqi berbeda dengan ziarah pada umumnya yang banyak dilakukan orang. Bila kebanyakan orang berziarah dengan berdoa, membaca tahlil, ngaji Al-Quran. Namun Gus Dur malah berbincang-bincang dengan orang yang ada di dalam kuburan itu. 

Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman, Semboyan Patriotisme yang Diajarkan Rasulullah

“Kalau Gus Dur silatul arwah itu tidak kayak biasanya. Biasanya kan kalo ziarah itu membaca tahlil, berdoa dan sebagainya. Tapi Gus Dur ini malah ngobrol dengan yang di dalam kuburan. Beliau ternyata masih bersambung dengan orang yang sudah meninggal,” ujarnya. 

Ia pun berharap agar dua hal yang menjadi kebiasaan Gus Dur ini, silaturrahim dan silatul arwah tetap dipertahankan oleh Nahdlatul Ulama sampai kapan pun. Sebab dua hal tersebut ternyata menjadi salah satu sebab kenapa Nahdlatul Ulama hingga kini masih belum mati-mati meski bertubi-tubi diancam dan ditindas oleh kelompok-kelompok lain. 

Halaman Selanjutnya
img_title