PHK Tinggi di Jatim, Pakar Ekonomi Unair Dorong Masuknya Arus Investasi Besar

Massa buruh membentangkan bendera merah putih 100 meter saat aksi May Day di Surabaya
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

"Ketika konsumsi menurun drastis, maka langkah drastis yang diambil salah satunya dengan mengurangi jumlah karyawan," jelasnya.

Merasa Teraniaya UU P2SK, Para Pekerja Minta Perlindungan DPRD Jatim

Gigih menyayangkan kondisi seperti itu. Pasalnya, menurut Gigih, dengan angkatan kerja yang relatif besar, Jatim menjadi sasaran ideal investor yang ingin mendapatkan tenaga kerja kompeten dengan biaya yang lebih efisien. Selain itu Jatim memiliki berbagai keunggulan yang menarik bagi investor seperti sumber daya alam, pasar yang besar dan lokasi strategis.

“Harapannya pemerintah segera turun tangan dalam persoalan dampak dari pemboikotan suatu produk atau perusahan di Indonesia. Perlu segera dilakukan mediasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam boikot dan memberikan perhatian lebih pada sektor-sektor yang terdampak,” kata Gigih.

Transaksi Octo Pay Tercatat Rp 80 Miliar di Kediri

Sebelumnya, Forum Bahtsul Masa'il se-Jawa-Madura memutuskan sikap terkait aktivitas boikot produk yang dinilai tidak tepat dan berdampak buruk bagi pekerja Indonesia. Hal ini melihat dari dua ketentuan, yaitu keterkaitan dapat dibuktikan dengan pihak yang melakukan kezaliman dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi pihak lain, seperti PHK massal tanpa solusi yang memadai.

Katib Dewan Sesepuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon selaku Mushohin, KH. Aris Ni'matulloh MAF dalam forum tersebut meminta masyarakat lebih cermat dan selektif dalam menyikapi informasi yang beredar terkait pemboikotan produk atau perusahaan tertentu. Upaya itu agar tidak merugikan masyarakat Indonesia sendiri.

Resmikan Wisata Desa di Lumajang, Pj Gubernur Jatim: Desa akan Jadi New Centre of Growth

Forum Bahtsul Masa'il merupakan sebuah tradisi bagi kalangan pesantren untuk mengupas secara mendalam polemik berdasarkan sudut pandang syariat Islam.