Senyum Petani Nanas Kediri, Hasil Meningkat 'Program Makmur' Pakai Pupuk Non Subsidi
- Madchan Jazuli
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk pendampingan pihak pupuk Petrokimia Gresik Poktan siap kapan saja petani akan mulai menanam. Saat ini baru mendapatkan bantuan 5 ton pupuk.
Program Makmur ini, menurutnya dari Pupuk Petrokimia Gresik dipasrahkan langsung ke Poktan. Dan sewaktu waktu melaporkan tentang jumlah pupuk yang dihabiskan.
"Jenisnya 5 ton ZA Plus yang kuning itu mas, Phonska Plus, Urea komplit dari sana. Cuma-cuma diberikan ke Poktan," ulasnya.
Luasan lahan nanas di Desa Sempu, kata Sugianto sekitar 217 hektare. Namun yang dikelola Poktan Jaya Petung yakni 100 hektare.
Sedangkan jenis nanas yang ditanam petani bermacam-macam antara lain nanas madu, PK-1, Simplex dan Nanas Queen. Sementara di Poktan yang ia pimpin Anto mengaku jenis Nanas Simplex dan PK-1.
Pria dua anak ini mengisahkan sewaktu menggunakan pupuk bersubsidi, hasil 1 hektare bisa diborong sekitar Rp 130 sampai Rp 140an juta. Karena dihitung per biji, sekitar 80 sampai 90 ribu biji.
Namun setelah 'Program Makmur' penebas atau offtaker membeli ke petani dalam satu hektare sekitar Rp 240 sampai Rp 250 juta yang panenan bagus.
"Itu yang harganya bagus dan nanasnya juga bagus. Seandainya nanas kurang bagus dan pas harganya murah tidak sampai segitu, hanya sekitar Rp 200an juta," akuinya.
Perihal perasaan dari petani melalui Program Makmur terus terang yang mendapat jatah pupuk subsidi tetap menggunakan yang bersubsidi. Pasalnya dari segi harga orang desa masih mencari yang murah.