Tabungan Lebaran Emak-emak di Mojokerto tak Cair, Ditaksir Mencapai Rp 108 Juta
- Viva Jatim/Luthfi
Mojokerto, VIVA Jatim – Nasib apes dialami sejumlah emak-emak di Mojokerto. Gegaranya, tabungan yang akan mereka gunakan untuk lebaran hingga kini belum cair.
Tabungan lebaran itu diselenggarakan oleh Lis Sumaryanti (44) warga Dusun/Desa Bakalan. Meski sudah berkali-kali ditagih melalui koordinator, Lis tak kunjung mencairkan hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri. Bahkan sulit untuk ditemui. Total tabungan yang harus dicairkan, ditaksir mencapai Rp 108 juta.
Lis menyediakan 3 jenis tabungan lebaran. Pertama paket sembako terdiri dari daging 2 kg, gula 3 kg, dan minyak 3 liter. Kedua, paket gula 10 kg dan minyak 1 dus. Dan ketiga, uang tunai Rp 320.000.
Persoalan tersebut sampai ke telinga Kepala Desa Bakalan, Soliqin. Ia pun memanggil Lis selaku penyelenggara, 3 koordinator dan para anggota tabungan lebaran untuk dimediasi.
Mediasi berlangsung Kantor Pemerintah Desa Bakalan pada Rabu, 26 Maret 2025. Dalam pertemuan itu, warga meminta Lis agar segera mengembalikan uang yang sudah ditabungkan.
Untuk menghimpun tabungan lebaran, Lis dibantu oleh Yayuk, Dewi dan Suwanti. Ketiga orang inilah yang pertama yang menjadi sasaran warga. Karena mereka yang mengumpulkan uang warga setiap minggunya. Namun, mereka juga menjadi korban dari Lis lantaran ikut menabung.
Yayuk mengatakan, anggotanya sebanyak 82 orang dari Dusun Josermo dan Ngegot, Desa Kedunggde, Kecamatan Dlanggu. Masing-masing anggota membayar Rp 6000 untuk satu paket tabungan lebaran. Setiap minggunya, ia menyetorkan uang Rp 492.000 kepada Lis. Dari 52 kali pembayaran, total uang tabungan anggotanya Rp 25.584.000.