Tak Dapat DAK 2025, Peningkatan Sarpras Sekolah di Kota Mojokerto Andalkan APBD Rp 4 Miliar
- VIVA Jatim/M Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim -Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto harus mengandalkan alokasi dana dari APBD untuk merehab gedung-gedung sekolah tahun 2025. Lantaran tahun ini tidak mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN.
Kepala Dikbud Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengatakan, alokasikan anggaran APBD untuk peningkatan sarana dan prasarana sekolah di Kota Mojokerto sekitar Rp 4 miliar. Ploting anggaran bersumber dari APBD tersebut diperuntukkan rehabilitasi gedung, pembangunan kelas dan pemeliharaan serta pengadaan fasilitas sekolah.
“Anggaran sarana prasarana dengan yang kecil-kecil berkisar Rp 4 miliar. Tahun ini DAK tidak dapat karena ada efesiansi dari pemerintah pusat, padahal tahun kemarin dapat Rp 5 miliar,” katanya kepada wartawan, Selasa, 15 April 2025.
Ia menjelaskan, program perbaikan dan pembangunan tahun ini menyentuh 6 lembaga, yakni 4 SD dan 2 SMP. Sedangkan pemeliharaan fasilitas sekolah menyasar 2 lembaga SMP.
Proyek fisik ini meliputi rehabilitasi ruang guru, kepala sekolah, TU dan toilet SDN Miji 3 dengan pagu anggaran Rp 668 juta, ruang UKS SDN Wates 6 senilai Rp 595 juta, ruang perpustakaan SDN Kranggan 4 Rp 333 juta, tempat ibadah SDN Kranggan Rp 206 juta, perbaikan ruang 5 kelas SMPN 4 Rp 935 juta.
Kemudian, rehabilitasi dan penambahan ruang kelas menyentuh SMPN 9. Proyek ini dialokasikan dengan pagu anggaran Rp 595 juta.
Sedangkan pemeliharaan rutin juga akan menyasar taman di SMPN 3 dan 6. Untuk dua sekolah ini, dikucurkan anggaran Rp 345 juta.
Ruby menjelaskan, penambahan ruang kelas di SMPN 9 Kota Mojokerto sedianya dipersiapkan untuk penambahan rombongan belajar (rombel) kelas VII pada tahun ajaran 2026/2027.
“Di SMPN 9 Kita persiapkan penambahan satu rombel. (Pemabahan rombel) tidak bisa tahun ini tetapi ruangannya kita siapkan. Sementara ini kelas VII di SMPN 9 ada 6 rombel. Tahun ajaran berikutnya kita tambahkan menjadi 7 rombel,” ungkapnya.
Pekerjaan proyek fisik di 6 lembaga tersebut tengah berlangsung. Ruby menargetkan semuanya tuntas tahun ini.
“Ada 4 proyek dilelang dini pada bulan Desember 2024 dan sudah jalan sekarang. Kita target bulan Juni selesai,” tandas Ruby.
Ia menambahkan, masih banyak sekolah di Kota Mojokerto yang mengajukan perbaikan namun belum bisa mendapatkan bantuan. Karena memprioritaskan gedung sekolah yang kondisinya rusak berat dan rusak sedang.
Sementara, tahun ini tidak mendapat bantuan DAK dari APBN untuk perbaikan sekolah seperti tahun-tahun sebelumnya. Itu karena dampak efisiensi anggaran pemerintah pusat.
“Yang (rusak) ringan-ringan bisa dicover Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah),” tandasnya.