Akibat Diperkosa Bergilir, Siswi TK Usia 6 Tahun di Mojokerto Alami Trauma dan Tempramental 

Ilustrai korban pencabulan
Sumber :
  • Istimewa

Ia menjelaskan, pendampingan terhadap korban yang mengalami trauma tidak bisa dilakukan hanya satu kali, tergantung perkembanganya. Sejauh ini pihaknya masih mengassesmen korban tersebut satu kali. 

Menurut Pengacara, Korban Pelecehan Seks Rektor UP Non Aktif Masih Banyak

Asesemen kepada anak masih 1 kali, kemungkinan akan kita asesemen untuk yang kedua kali. Karena ada perkembangan-perkembangan dari PH masih ada trauma dan tidak mau sekolah. Akhirnya kita akan menindak lanjuti asesemen yang kedua kali. 

"Kemungkinan akan kita asesemen untuk yang kedua kali. Karena ada perkembangan-perkembangan dari PH korban (penasihat hukum) masih ada trauma dan tidak mau sekolah," terang Ani. 

Tergiur Tubuh Korban, Alasan Ayah Tiri dan Kakak Ipar Perkosa Siswi SMP di Mojokerto

Disinggung soal hasil pendampingan, Ani enggan membeberkan, karena itu menjadi rahasia yang tidak boleh diketahui oleh publik. 

"Hasilnya dirahasiakan. Yang jelas, ketika diproses pemeriksaan penyidikan, pengadilan mungkin anak-anak tidak bisa cerita dengan sesunguhnya, jadi perlu penguatan mentalnya untul bercerita , ada rasa takut ketika bertemu orang," pungkasnya. 

Ada Ucapan yang Bisa Bikin Trauma Anak Seumur Hidup, Ini Penjelasan Ahli

Sebelumnya diberitakan, nasib pilu dialami oleh bocah perempuan berusia 6 tahun di Mojokerto. Ia diduga diperkosa secara bergilir oleh tiga teman mainnnya yang masih berusia 8 tahun. 

Peristiwa pencabulan terjadi pada 7 Januari 2023. Awalnya, korban diajak oleh bocah yang merupakan tetangganya sendiri untuk bermain. Korban diajak ke sebuah rumah kosong. Di sanalah korban diperkosa secara bergantian. 

Halaman Selanjutnya
img_title