Prevalensi Stunting Jatim di Bawah Standart Maksimal WHO, Khofifah: Terima Kasih, Bidan

Gubernur Khofifah di acara program edukasi bidan soal stunting.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

Jatim – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasarkan data Suvei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, saat ini tingkat stunting Jatim berada di angka 19,2 persen. Butuh upaya percepatan untuk mencapai target 14 persen  pada tahun 2024. Peran bidan sangat penting untuk pentingan itu.

Kado Rekomendasi PPP di Hari Ulang Tahun Khofifah Indar Parawansa

Hal itu disampaikan Khofifah saat menyampaikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu, 2023. 

“Ada tugas besar yang harus kita tuntaskan. Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini,” kata Khofifah.

Khofifah-Emil Kantongi 2 Rekomendasi, Gerindra dan PAN?

Dia menekankan pentingnya peran bidan dalam upaya pencegahan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Menurutnya, bidan merupakan sosok yang berada di garda terdepan yang dapat memberikan pendampingan, pengetahuan dan dukungan kepada para ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia lima tahun.

Para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu. Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan. 

Masuk Bursa Pilgub 2024 Penantang Khofifah, Kiai Marzuki Mustamar: Kami Hidup Mati di Jatim

"Bidan ini peranannya sangat signifikan dalam penurunan angka stunting pada anak.  Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendampingi  para ibu, baik semenjak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun," ujar Khofifah.

Dalam strategi nasional percepatan pencegahan stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok prioritas yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan, atau disebut rumah tangga 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK). Kelompok ini secara rutin bertemu dengan para bidan untuk memantau kesehatan sang anak.

Karenanya, gubernur perempuan pertama Jatim itu menekankan efektivitas intervensi para bidan dalam menurunkan angka stunting, hingga mencapai target Presiden Republik Indonesia, yaitu 14 persen pada tahun 2024.

"Di tiap kegiatan kami, Pemprov Jatim seringkali  mengundang ibu hamil dan anak-anak untuk menerima penyuluhan dan bantuan gizi.  Kami juga selalu menekankan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Angka 14 persen ini bukan sekedar target, tapi menentukan masa depan bangsa," ungkap Khofifah.