Selama Sepekan, Cuaca Ekstrem akan Menimpa Jawa Timur, BMKG Sebut Sebabnya

Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Timur Sepekan Kedepan
Sumber :
  • Yudha Fury/ Jatim Viva

JatimKepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan memperkirakan dalam sepekan ke depan, Jawa Timur akan mengalami cuaca ekstrem dan angin kencang, mulai tanggal 11-17 Februari 2023.

Menteri Tito Karnavian Ungkap Alasan Gibran Tak Hadiri Hari Otoda di Surabaya

Menurut Taufiq, cuaca ekstrem dan angin kencang yang diprediksi melanda Jawa Timur ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Yang pertama, kembali aktifnya La Nina lemah, Gelombang Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO) di Jawa Timur yang kemudian meningkatkan potensi curah hujan.

“Kedua, adanya Siklon Tropis Freddy yang mengakibatkan terbentuknya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif,” kata Taufiq saat dihubungi Viva Jatim, Minggu 12 Februari 2023.

Skor 97 Persen, PT Smelting Raih Predikat Gold Sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan

Selain itu, berdasarkan analisi Iklim di Jawa Timur, saat ini masih berada pada puncak musim hujan. Kemudian untuk dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur juga masih signifikan, sehingga mengakibatkan potensi curah hujan yang cukup tinggi.

Adanya potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Timur ini, termasuk di Surabaya juga meningkatkan potensi bencana hidrometeorolgi yakni genangan air, banjir, puting beliung, hujan es dan untuk dataran tinggi ada kemungkinan terjadinya tanah longsor. Karenanya, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

Kampanye Simpatik, Satlantas Polres Gresik Bagikan Coklat ke Pengendara

“Dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website www.juanda.jatim.bmkg.go.id/radar dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 hingga 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website,” tandas Taufiq. 

Diketahui berikut beberapa Kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi terjadi bencana meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kota Kediri,Kabupaten Madiun, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Kota Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung dan Kota Pasuruan.