Gegara Banyak ODGJ Mengamuk, Puskesmas Dawarbladong Mojokerto Bentuk Kader Kesehatan Jiwa tiap Desa

Tim TRC UPT Puskesmas Dawarblandong Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

"Dengan adanya posyandu kita berharap mereka (ODGJ) bisa berobat secara teratur dan terpantau. Kalau tidak mau berobat mereka bisa tiba-tiba mengamuk, lalu muncul halusinasinya," terang Deny. 

Perempuan Penganiaya Ayah Kandung hingga Tewas di Mojokerto Diduga ODGJ

Deny menjelaskan, tim TRC dan Poli Jiwa mempunyai ranacangan inovasi program untuk mengontrol pasien ODGJ bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto. Yakni, mengontrol kondisi pasien ODGJ di setiap rumah dan melakukan pemberdayaan. 

Ia pun berharap tersedianya shelter atau tempat penanganan untuk menampung ODGJ. Disana, meraka akan diberikan makan dan obat-obatan secara teratur serta dibuatkan kegiatan keterampilan. 

Kisah Haru Wanita Temukan Mantan Suami Jadi ODGJ Usai 6 Tahun Cerai

"Jadi kalau ODGJ diam itu halusinasi bisa muncul. Maka dari itu harus dikasih kegiatan. Kegiatan-kegiatan skill misalnya, seperti mengecat," ujarnya. 

Menurutnya, banyak faktor penyebab seseorang menjadi ODGJ. Diantaranya, faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosial.

Asrama ODGJ Banyak Tak layak Pakai, Perlu Perhatian Lebih dari Pemprov Jatim

"Secara kasat mata memang tidak menular, tapi kalau ngobrol dengan ODGJ  juga bisa ikut. Ada juga faktor genetik. Seseorang yang mempunyai genetik ODGJ apabila sering berinteraksi dengan ODGJ ya bisa terkena juga," ungkapnya. 

Ia menambahkan, program penangan pasien ODGJ ini bukan menurunkan jumlahnya, melainkan untuk mengontrol. 

Halaman Selanjutnya
img_title