Dua Perempuan Korban Kebakaran Depo Pertamina Curhat Kekurangan Susu Balita

Suasana pasca kebakaran Pertamina Plumpang
Sumber :
  • Viva.com

JatimKorban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang mengungsi di RPTRA Rasela curhat tentang kondisinya saat ini. Seorang perempuan bernama Ratih (36) pengungsi yang punya balita berusia 9 bulan, tapi belum mendapatkan bantuan susu balita. 

Perempuan Asal Probolinggo Tewas Disambar Kereta Api di Surabaya

Ratih mengatakan di tempat pengungsian ada kardus bertuliskan susu balita di posko, tapi susu tersebut belum dibagikan. Meskipun rumahnya tidak dilalap api, Ratih tidak diperbolehkan pulang. Kawasan pengungsian masih dijaga ketat pihak kepolisian. Padahal ia masih punya stok susu di rumahnya.  

"Ini saya dibeliin tadi sama saudara di minimarket. Enggak bawa susu, mau pulang kan tidak dibolehin," kata Ratih dikutip dari VIVA, Minggu 5 Maret 2023. 

3 Srikandi Freeport Berbagi Tips Kerja dan Keluarga saat Peringati Hari Kartini

Senada dengan Ratih, Redina, yang memiliki anak kecil berusia 1 tahun juga mengeluhkan hal yang sama. Ia bahkan lebih banyak memberi makan anaknya dengan nasi, ayam, dan mie instan agar tidak kelaparan. 

"Susunya belum dikasih-kasih, tadi saya lihat sih ada kardusnya, cuma belum dibagikan," kata Redina.

4 Minuman Sehat Bergizi, Direkomendasikan untuk Sahur Perdana di Bulan Ramadan

Selain susu untuk balita, para pengungsi di RPTRA Rasela kekurangan obat-obatan. Hal itu diungkapkan pengelola RPTRA, Andi Tendru. 

Andi mengatakan alasan kurangnya obat-obatan lantaran lokasi pengungsian tersebut berdekatan dengan Puskesmas Rawabadak Selatan. 

"Kekurangan logistik ini obat-obatan ya, kami belum terima dari kemarin. Hanya seperti minyak kayu putih aja, namun obat seperti sakit kepala belum ada," kata Andri. 

Sekadar informasi, hingga saat ini, posko pengungsian RPTRA Rasela sudah menampung 300 orang pengungsi.  Adapun rinciannya yakni 131 orang dewasa, 65 anak-anak, 46 lansia, 32 balita, dan sisanya ibu-ibu hamil.