Tangkal Berita Hoaks Pemilu 2024, AJI Kediri Dorong Pentingnya Literasi

Diskusi Panel Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Di era teknologi informasi, berita-berita hoaks acap kali bertebaran di setiap menjelang pesta demokrasi. Bahkan belakangan dijadikan senjata ampuh untuk melemahkan kekuatan lawan. Kondisi seperti ini pun mengancam stabilitas kehidupan masyarakat.

Sah! Berikut Daftar 50 Nama Caleg Terpilih DPRD Mojokerto 2024-2029

Melalui Diskusi Panel bertajuk 'Strategi Menepis Bayang-bayang Hoaks pada Pemilu 2024', Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri mendorong pentingnya literasi guna menangkap berita-berita bohong itu. Dengan penguatan literasi, masyarakat akan lebih pandai menepis berita yang hanya membuat gaduh keadaan.

Ketua AJI Kediri Danu Sukendro menjelaskan, polarisasi Pilpres 2019 lalu muncul bibit-bibit black campaign atau kampanye hitam melalui berita bohong. Ia pun tak ingin pada Pemilu 2024 mendatang, hal yang sama terulang kembali.

KPU Mojokerto Tetapkan 50 Caleg Terpilih DPRD, PKB Jadi Pemenang

"Perkembangan internet belakangan ini sangat pesat dan menghawatirkan. Di sini hal yang patut digarisbawahi, ini merupakan sebuah ladang bagi apapun yang bersifat positif ataupun negatif," ungkap Danu Sukendro, diterima Viva Jatim, Minggu 9 April 2023.

Menurutnya, salah satu contoh kecil ada di WhatsApp Grup (WAG). Banyak orang yang mem-forward dari orang-orang yang tidak bisa memfilter informasi bombastis dan sensasional. Sehingga perlu adanya literasi untuk menangkal hal tersebut.

Dana Hibah Pilkada Mojokerto Capai 82 Miliar, Lebih Banyak untuk Honor Badan Adhoc

"Ini menjadi kekhawatiran kita, bagaimana ketika ada pihak-pihak yang terkait dengan Pilpres. Memanfaatkan untuk black campaign, karena itu acara seperti ini saya kira kurang (perlu diperbanyak)," imbuhnya.

Danu Sukendro mengungkapkan, sebagaimana laporan We Are Social dan Meltwater, perkembangan internet saat ini sangat pesat sekali. Sejak tahun 2018 sampai 2022, perkembangan internet sangat pesat di Indonesia, yakni sebanyak 132 juta pengguna.

Berlanjut di tahun 2022, ia menyebutkan sudah menembus 204 juta pengguna berdasarkan laporan dari lembaga peniti internasional. Dari 204 juta itu, ada 191 juta pengguna media sosial yang aktif. Ia mengaku sangat ironi sekali dari 270 juta populasi Indonesia, pengguna telepon seluler seluruhnya per Februari tahun 2022 mencapai 370 juta.

"Berarti rata-rata jumlah telepon seluler lebih banyak dari jumlah populasi. Banyak orang yang memiliki lebih dari satu handphone," terangnya.

Pihaknya berharap, peserta yang telah mengikuti acara mampu menularkan ke teman, kolega maupun masyarakat luas. Lantaran butuh banyak tokoh hingga komunitas untuk menyebarkan literasi edukasi untuk  menangkal hoaks.

"Semoga bisa dipetik manfaatnya, diserap pengetahuan sekaligus disampaikan ke teman-teman yang lain," tandasnya.

Beberapa pemateri yang mengisi di antaranya, Akademisi UIN satu Tulungagung, Amrullah Ali, KPU Tulungagung, Safari Hasan. Lalu, Pengurus Aji Kediri, David Yohanes serta Bawaslu Tulungagung, Endro Sunarko.

Diskusi Panel yang bertempat di Nangkula Park Tulungagung turut dihadiri anggota AJI Kediri. Termasuk mengundang, anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulungagung, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Tulungagung.