Tolak Bansos Jelang 2024! HMI Tulungagung: Hindari Momentum Pencitraan
- Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi di gedung DPRD Tulungagung, Kamis, 29 September 2022. Mereka menolak politisasi bantuan sosial (Bansos) pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi,
Bahkan, para pendemo memasang spanduk bertuliskan “Stop Politisasi Bansos” di dalam gedung wakil rakyat, atau tepat di bawah tulisan DPRD Kabupaten Tulungangun.
Seperti diketahui, Bansos merupakan program pemerintah pusat untuk menstimulus perekonomian rakyat pasca kenaikan harga BBM. Namun menurut para pendemo, program Bansos kerap dipolitisir.
Sementara dari pantauan Viva Jatim, pemasangan spanduk Stop Politisasi Bansos, bermula saat para pendemo memaksa masuk ke halaman gedung dewan, yang akhirnya dipersilahkan untuk beraudiensi di Ruang Aspirasi DPRD Tulungagung.
Selanjutnya, beberapa peserta aksi memasang spanduk warna putih berukuran sekitar 5 x 1 meter di bawah tulisan DPRD Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: BBM Naik Tinggi, LPNU Jatim Sebut UMKM di Ambang Krisis
Menurut Ketua Cabang HMI Tulungagung, Sulkhan Zuhdi, aksi ini merupakan yang kali kedua setelah pihaknya melayangkan surat ke DPRD Tulungagung, dan tidak pernah dibalas.
"Terkait Bansos, jangan sampai dipolitisir. Hari ini kita mendekati 2024, banyak orang yang kemudian memanfaatkan jabatannya. Entah itu apa sebagai legislatif atau eksekutif melalui skema-skema terselubung Bansos," ungkap Sulkhan Zuhdi.
Dengan adanya kenaikan BBM, lanjutnya, kemudian memberikan Bansos, itu bukan solusi. Karena peningkatan upah buruh dan ketersediaan solar bagi nelayan belum tercukupi.
Sementara beberapa tokoh maupun oknum, masih kata Sulkhan Zuhdi, berduyun-duyun ikut memberikan Bansos, seakan-akan menjadikan momentum tersebut sebagai ajang pencitraan menjelang Pemilu 2024.
Baca juga: Tolak BBM Naik, PMII Jatim Siapkan Aksi Besar-besaran
"Jangan sampai ini terjadi! Perlu dihindari, tanpa menyebut nama, itu banyak terjadi," ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Tulungagung, Asrori, mengaku sudah menindaklanjuti surat yang dilayangkan mahasiswa dari HMI tersebut.
Bahkan, kata Asrori, pernyataan sikap sudah dibacakan oleh perwakilan dewan. “Intinya mahasiswa menolak dengan kenaikan BBM. Kedua, adanya Bansos merupakan bantuan tunai kurang efektif," katanya.
"Bahwa hari ini akan tersampaikan pada pimpinan. Tindak lanjut, follow-up akan kembali kirim surat ke DPRD Provinsi dan DPR RI," tandas Asrori.