6 Terdakwa Pengeroyokan Terhadap Pemuda Hingga Tewas di Mojokerto Divonis 3,5 - 7 Tahun Penjara

6 terdakwah pengeroyokan terhadap pemuda hingga tewas
Sumber :
  • Viva Jatim/Luthfi Hermansyah

Kasus pengeroyokan di Stadion Gajah Mada, Mojosari pada Minggu, 25 Desamber 2022 sekitar pukul 23.45 WIB ini juga melibatkan 3 pelaku anak. Yaitu AFP (17), warga Desa Awang-Awang, Mojosari, RAS (17), warga Desa Godong, Gudo, Jombang, serta WPI (17), warga Tegalsari, Surabaya. RAS dan WPI tinggal di garasi truk Mutiara, Desa Belahantengah, Mojosari.

Lari ke Tulungagung, Polisi Bekuk 14 Terduga Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Kediri

Perbuatan 9 pelaku menewaskan Priya Patma Irwaning Carya (18), warga Desa Ngastemi, Bangsal, Mojokerto. Selain itu, pengeroyokan tersebut juga menyebabkan Muhammad Fatarulloh Osama (18), warga Desa Sumberjati, Mojoanyar, Mojokerto luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan Anton Septian Wijaya (19), warga Desa Kesimantengah, Pacet, Mojokerto hanya luka lecet.

Pengeroyokan tersebut dipicu masalah antara kelompok korban dengan Zulkarnaen atau Juned (20), warga Desa/Kecamatan Pungging, Mojokerto pada Sabtu, 24 Desember 2022 sekitar pukul 01.00 WIB. Ketika itu di dekat SPBU Desa Ngrame, Pungging, Zulkarnaen merampas kalung milik teman Fatarulloh.

Polisi Santuni Bocah di Mojokerto yang Disiksa Ayah Tiri

Mendengar kabar tersebut, Fatarulloh pun memburu Zulkarnaen. Ia mengajak 3 temannya untuk menghajar Zulkarnaen. Yaitu Patma, serta Joko dan Kris, warga Jalan Empunala, Kota Mojokerto. Keempat pemuda ini akhirnya menemukan Zulkarnaen di warung kopi (warkop) area Stadion Gajah Mada pada Minggu, 25 Desember 2025 sekitar pukul 23.45 WIB.

Keributan pun terjadi antara Fatarulloh dengan Zulkarnaen. Ketika itu, Fatarulloh mengeluarkan palu besi dari balik bajunya karena dikeroyok Zulkarnaen dan 3 temannya. Sontak saja ia diteriaki gangster oleh Johan. Sehingga warga yang asyik nongkrong di warkop Stadion Gajah Mada memukuli Fatarulloh.

Terdakwa Pemerkosaan Santri Divonis 14 Tahun di Trenggalek

Melihat temannya dimassa warga, Patma yang sempat kabur, kembali ke lokasi untuk menolong Fatarulloh. Ketika itu ia membonceng Anton menggunakan sepeda motor Honda BeAT. Sialnya, double stick atau ruyung yang dibawa Patma terjatuh di hadapan massa. Sehingga ia dan Anton menjadi sasaran amuk warga.

Beruntung Anton hanya menderita luka lecet karena berhasil kabur. Sedangkan Patma babak belur dan bersimbah darah di lokasi sehingga kondisinya kritis. Pengeroyokan berhenti setelah patroli dari Satuan Sabhara Polres Mojokerto dan anggota Polsek Mojosari tiba di lokasi. Patma langsung dievakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar. Namun, ia tewas ketika menjalani perawatan medis.