Harga Tak Turun-turun, Pedagang Bawang Putih di Surabaya Mengeluh

Ilustrasi Bawang Putih
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Terpisah, distributor bawang putih asal Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Wandi membeberkan bawah bawang putih di tingkat distributor juga mengalami kenaikan, ditambah pula dengan sepinya barang.

Sedekah Sayur, Cara Relawan Ganjar Jatim Raih Simpati Para Pedagang

Dari analisis dan fakta-fakta yang ia ketahui kenaikan harga itu hanyalah permainan di tingkat elite, alias permainan importir.

"Impor bawang putih itu 'kan sudah dikuasai negara. Jadi semua yang mau impor itu ada kuotanya, sedangkan untuk mendapatkan kuota itu tidak mudah," kata Wandi. 

Transformasi Digital bagi Pedagang Kecil Bak Abnormal

Bahkan, dirinya sebagai distributor pun kesulitan untuk mendapatkan barang. Untuk mengakali itu, Wandi pun terpaksa harus mengumpulkan beberapa ton bawang putih dari para importir agar stok tetap tersedia.

Misalnya, dari importir pertama dijatah 10 ton, kedua 10 ton, dan ketiga 5 ton, sehingga terkumpul 25 ton untuk bisa ia kirim kembali ke pasaran.

Pj Gubernur Adhy Karyono: Jawa Timur Rumah Nyaman bagi Semua Etnis dan Agama

"Beli di sini-sini. Kan nggak bisa impor saya karena nggak punya izin saya. Karena izin itu dimonopoli orang tertentu. Nah pembagian itu yang salah pemerintah," jelas dia.

Wandi menjelaskan, syarat menjadi seorang importir menjadi mustahil bagi dia.

Halaman Selanjutnya
img_title