Siapkan SDM Industri Produktif dan Kompeten, Kemenperin Gelar Rakornas di Surabaya

Menteri Perindustrian RI Siapkan SDM Industri Produktif dan Kompeten
Sumber :
  • Humas Kemenperin

Surabaya, VIVA Jatim-Indonesia menargetkan menjadi negara industri tangguh dengan bercirikan struktur industri nasional yang kuat, berdaya saing global, serta berbasis inovasi dan teknologi. Sasaran utama ini perlu diterjemahkan ke dalam program kerja, baik dalam jangka menengah maupun panjang.

Orasi Ilmiah Menkumham di Ponpes Sunan Drajat Lamongan: Pentingnya SDM Unggul

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Sumber Daya Manusia Industri di Surabaya, Rabu 26 Juli 2023.

“Guna mencapai visi tersebut, pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas ditargetkan sebesar 6,4% dan kontribusi industri terhadap PDB sebesar 19,2% pada tahun 2025. Target-target itu bukan hal yang mudah untuk dicapai, sehingga diperlukan terobosan program dan langkah-langkah kerja yang bisa mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) industri yang produktif, kompeten dan berdaya saing global di era transformasi digital saat ini,” paparnya.

Lakukan Pencegahan secara Masif, Pj Gubernur Adhy: Angka Perkawinan Anak di Jatim Turun Signifikan

Menperin menekankan pentingnya ketersediaan SDM industri yang memiliki produktivitas tinggi, tidak hanya dari skill, tetapi juga yang berbudaya kerja yang baik. 

“Salah satu yang harus jadi perhatian adalah produktivitas. Dengan jam kerja sama yang dilakukan tenaga kerja di negara lain, kita harus mampu menciptakan produk-produk lebih baik. Jadi, kita harus mampu beradaptasi terhadap paradigma dari waktu ke waktu yang semakin berkembang, misalnya terkait energi terbarukan dan digitalisasi, untuk menuju green product,” imbuhnya. 

Majukan Pendidikan, Gus Imin Tegaskan Pesantren Jadi Prioritas AMIN

Guna mendukung penyediaan SDM industri kompeten, Kemenperin juga telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana guna melaksanakan program pengembangan SDM industri melalui 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, sembilan SMK industri, dan tujuh Balai Diklat Industri. 

Menperi juga berharap Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian dapat meningkatkan kompetensi dari sekolah-sekolah yang ada agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusannya hingga mereka dapat diterima di industri yang berada di luar neger. 

“Bila perlu BPSDMI harus dapat menargetkan agar unit pendidikan kita memiliki sertifikat kompetensi setara dengan unit pendidikan yang ada di luar negeri, sehingga lulusannya dapat dipandang secara setara,” tandasnya.

Menperin mengemukakan, saat ini Indonesia dalam proses aksesi untuk menjadi anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

“Sebagaimana kita ketahui, OECD beranggotakan negara-negara maju sebagai forum berbagi pengalaman, best-practices, serta memberikan masukan terhadap pembentukan kebijakan publik dan standar internasional,” jelasnya.

Menurut Agus, langkah tersebut merupakan peluang yang baik bagi Indonesia untuk naik level dan mensejajarkan diri dengan negara-negara maju dan meninggalkan status negara middle income. 

“Keanggotaan Indonesia dalam OECD juga menjadi peluang kita untuk memperluas kerja sama di bidang industri dengan negara-negara maju di OECD,” terangnya.

Lanjut Agus, tantangan yang Indonesia hadapi adalah standar OECD yang cukup tinggi serta proses seleksi  yang cukup ketat, sehingga perlu dukungan dari seluruh pihak, termasuk pelaku industri. 

“Salah satu upayanya, yakni diperlukan ketersediaan SDM kompeten dan ahli di sektor industri, khususnya yang menguasai digitalisasi,” imbuhnya.

Pada kegiatan rakornas ini, Menperin meresmikan fasilitas gedung pendidikan pada beberapa satuan kerja pendidikan vokasi Kemenperin. Adapun untuk dua gedung baru yang sedang dibangun, yaitu gedung pendidikan SMK SMAK Bogor dan Politeknik Industri Petrokimia Banten. 

“Saya juga berpesan untuk dikawal pelaksanaannya dengan baik, dipastikan standar kualitas dan target penyelesaian sesuai dengan perencanaan, dan dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan akuntabilitasnya,” ujar Agus.

Menperin menambahkan, pihaknya mendorong kemandirian dan transformasi satuan kerja pendidikan khususnya Politeknik untuk menjadi satuan kerja dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), sehingga memiliki fleksibilitas yang lebih luas dan lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan. 

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan menyampaikan, kegiatan Rakornas SDM industri diselenggarakan menjadi momentum yang baik untuk mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan program-program kerja pembangunan SDM industri untuk mewujudkan negara industri tangguh tahun 2035. 

“Apalagi rakornas kali ini tidak saja dihadiri secara internal BPSDMI, tetapi juga melibatkan mitra-mitra industri dan stakeholders terkait,” ujarnya.