Diprotes soal Harga Seragam SMA Selangit, Aries Kadindik Jatim: Bahan Kami Berbenah

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengaku menghormati protes dan kritik dari para orang tua atau wali murid terkait harga seragam SMA/SMK Negeri dengan harga selangit. Dia menyebut itu bagian dari proses bagi Dindik Jatim untuk melakukan pembenahan dan perbaikan ke depannya.

Masa Jabatan Pj Walikota Batu Resmi Diperpanjang, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Polemik harga selangit seragam SMA Negeri sederajat mulanya mencuat dari Tulungagung. Dindik Jatim lantas melakukan investigasi dan sudah menjatuhkan sanksi terhadap oknum kepala sekolah terkait. Belum juga reda di Tulungagung, isu serupa juga muncul di Kabupaten Mojokerto.

Kritik tersebut juga disuarakan oleh sekelompok pendemo beberapa waktu lalu. “Kami hormati apa pun masukan, saran, dan kritik terhadap kami. Itu bagian kami untuk berbenah dan memperbaiki apa pun yang menjadi kekurangan kami,” kata Aries kepada wartawan dikutip VIVA Jatim pada Kamis, 27 Juli 2023.

Ini Sederet Prestasi Pendidikan yang Berhasil Diraih Pemprov Jatim 5 Tahun Terakhir

Menindaklanjuti itu, Dindik Jatim lantas melakukan moratorium koperasi. Keputusan itu dilakukan Kadindik Jatim usai mengumpulkan para kepala cabang dinas (Kacabdin) di seluruh Jatim pada Rabu malam kemarin. Aries mengatakan, keputusan tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait mahalnya harga seragam SMA/SMK Negeri di Jatim.

Harapannya, tidak ada keresahan lagi di tengah masyarakat terkait harga seragam SMA/SMK Negeri di Jatim yang dijual oleh koperasi. Selain itu, Aries menegaskan moratorium dilakukan agar ke depannya tidak terjadi lagi hal serupa. 

Konferensi PWI Malang Raya, Diharapkan Sinergi Pemerintah hingga Dunia Usaha

Kedepan, pihaknya meminta ada persamaan haga di koperasi sekolah dengan yang dijual di pasaran. Bahkan, koperasi sekolah bisa menjualnya lebih murah dibanding di luar dan tidak ada paksaan untuk membeli seragam di pasaran. 

“[Setelah ada harga yang jelas], Maka baru kita kembalikan ke pihak koperasi untuk melakukan usahanya menjual pakaian seragam dengan harga yang sesuai harga pasar,” kata Aries.

Halaman Selanjutnya
img_title