Usung Prinsip Ekonomi Biru, KKP-PT KAI Logistik Jaga Mutu Perikanan

KKP-PT KAI Logistik tanda tangan perjanjian kerja sama
Sumber :
  • Andriansyah Rachman Syafi'i/Viva Jatim

JatimKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) punya trobosan baru. Mereka menggandeng PT Kereta Api Logistik untuk pengiriman hasil laut dan perikanan menggunakan moda kereta api. 

Jangan Khawatir, Transportasi Penyeberangan Dipastikan Bebas PPN 12 Persen

Penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan oleh Sekjen KKP, Antam Novambar dan Dirut PT KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah di Stasiun Kalimas Surabaya, Rabu 12 Oktober 2022. 

Kegiatan ini sekaligus launching logistik perikanan menggunakan moda kereta api dengan muatan 38 teus atau sekitar 570 ton perikanan. Tujuan pengiriman, Stasiun Kampung Bandan, Jakarta  untuk kemudian didistribusikan ke Gudang Beku atau Unit Pengolahan Ikan.

KBA Kendalbulur Tulungagung Gali Potensi Desa Masyarakat Sejahtera

Antam Novambar mengatakan, salah satu program prioritas KKP adalah penerapan Penangkapan Ikan Terukur berbasis kuota di enam zona penangkapan dan pengembangan budidaya perikanan yang ramah lingkungan. 

Dari sisi hulu, kata Antam, KKP menargetkan peningkatan produksi perikanan yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani dan gizi dari ikan.

Rute Destinasi Wisata yang Bisa Dikunjungi Menggunakan Bus Trans Jatim

Baca juga: Pemprov Jatim Gelar Job Fair, Komisi E: Jangan Sebatas Euforia Saja!

“Sifat hasil perikanan yang mudah rusak dan turun mutunya bila tidak ditangani dengan baik terutama penanganan pada saat pengangkutan, membutuhkan kinerja logistik dan sistem rantai dingin yang andal,” katanya.

Antam menambahkan, program terobosan sektor kelautan dan perikanan yang dilaksanakan oleh KKP ini, mengusung prinsip ‘ekonomi biru’ untuk mencapai keseimbangan antara pengelolaan ekologi lestari, nilai ekonomi yang berkelanjutan dan tercapai kesejahteraan masyarakat. 

Perikanan tangkap dan perikanan budidaya sebagai hulu produksi sektor ini, perlu didukung dengan kemampuan daya saing di sisi hilirnya, sehingga dapat berkesinambungan dengan tuntutan penyediaan jasa transportasi yang efektif dan efisien. 

“Dalam hal ini kinerja Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) perlu diterapkan dengan optimal dan didukung seluruh stakeholders, termasuk dari sektor swasta,” tegasnya. 

Sementara Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Ishartini melaporkan, data lalu lintas ikan pada 2021 lalu, ada sebanyak 109,46 ribu ton ikan masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 

“Yakni terdiri dari 78,58 ribu ton untuk konsumsi dengan komoditas utama yaitu ikan layang, udang, tuna, dan ikan lainnya. Sedangkan 30,88 ribu ton untuk non konsumsi dengan komoditas utama rumput laut dan kulit kerang mutiara,” rincinya. 

Baca juga: Selama 3 Bulan, Situs Pemkot Surabaya Diserang 957.254 Kali

Adapun tujuh pelabuhan muat hasil perikanan di atas, lanjut Ishartini, antara lain berasal dari Timika, Tarakan, Makasar Ambon, Bitung, Kendari, Dobo, dan wilayah Indonesia Timur lainnya. 

Pengiriman hasil perikanan menggunakan kereta api pada 2021 mencapai 1.549 teus dan pada 2022 per Agustus, mencapai 1.036 teus. “KKP berharap agar jumlah ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya sektor kelautan dan perikanan,” tandasnya. 

“Oleh karena itu, distribusi dan transportasi menggunakan kereta api diharapkan dapat lebih mendukung sektor kelautan dan perikanan, serta para pelaku usaha perikanan, mengingat hasil perikanan merupakan komoditas yang perishable good (mudah rusak),” urai Ishartini. 

Di tempat sama, TLN Ahmad Malik Syah berharap, PT KAI Logistik mampu menjadi pionir transporter hasil perikanan menggunakan reefeer container atau pun LCL (Less Than Container Load) dengan dukungan fasilitas lain, khususnya terminal logistik yang dilengkapi supply electricity plugging.

Menjaga Kualitas Ikan

Malik juga memastikan ketahanan suhu dalam kontainer untuk menjaga kualitas produk. “Kami menaruh harapan bahwa penggiat UMKM produk perikanan dan kelautan atau pun nelayan dapat mempertahankan mutu dan meningkatkan daya jual, di samping mendorong ekonomi yang berkelanjutan yang berdampak pada sektor ekonomi dan sosial,” harapnya. 

Sebagai informasi, dalam kegiatan ini, turut hadir Wali Kota Surabaya (diwakili Kadishub), Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves, dan pejabat eselon I di lingkup KKP, serta beberapa pejabat penting lainnya, baik pusat, provonsi, maupun Kota Surabaya.