Pengguna Pelabuhan Desak Peremajaan Peralatan Bongkar Muat Kapal di Tanjung Perak Surabaya
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim-Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur, Sebastian Wibisono (Wibi) mendesak pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk segera melakukan peremajaan peralatan di terminal Pelabuhan. Hal ini seiring semakin lambatnya atau tidak efisiennya penanganan peti kemas sedangkan volume kedatangan kapal terus meningkat.
Menurut Wibi, ketidakefisienan ini memberikan dampak berantai mulai dari port stay kapal lebih lama, dwelling time meningkat, kegiatan distribusi barang akan terhambat hingga biaya operasional akan naik. Potensi kenaikan biaya logistik akan menjadi beban pengguna jasa baik pelayaran, forwarder, maupun pedagang.
“Yang dibutuhkan adanya peremajaan peralatan di terminal, ini penting, ini jadi indikator. Perlambatan bongkar muat dan arus barang dari terminal keluar ini menjadi salah satu penyebab, ini perlu ada peremajaan alat. Kegiatan terminal, port curah maupun port container,” ujarnya, Senin, 24 Maret 2025.
Wibi menambahkan peningkatan pelayanan melalui peremajaan peralatan bongkar muat di Pelabuhan ini sangat dibutuhkan terutama untuk kecepatan proses bongkar muat. Sehingga masa tunggu akan berkurang dan tidak akan ada waiting.
Ia menegaskan proses bongkar muat memerlukan peralatan yang sehat. Pasalnya, ketika bongkar kapal terjadi kerusakan diyakini akan menurunkan kapasitas produksi. Sebab proses maintenance membutuhkan waktu cukup lama.
Ia menuturkan dengan peralatan yang baru dan lebih fresh tak akan ada lagi menunggu perbaikan. Selain itu jumlah kontainer yang dibongkar pun semakin meningkat dan cepat.
“Kita berharap dari pihak terminal dalam hal ini Pelindo terus melihat posisi ini strategis dan penting untuk disiapkan,” Wibi menegaskan.