Demo Tolak UU TNI di Mojokerto Nyaris Ricuh, Mahasiswa-Polisi Terlibat Saling Dorong
- Viva Jatim/M Luthfi
Mojokerto, VIVA Jatim – Aksi demo puluhan mahasiswa menolak UU TNI di depan gedung DPRD Kota Mojokerto nyaris ricuh. Massa aksi memaksa masuk ke area Kantor DPRD, hingga terjadi saling dorong dengan aparat kepolisian.
Aksi ini diikuti puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, terdiri dari PMII, HMI, GMNI dan IMM. Mereka yang memakai baju serba hitam mengawali berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Mojokerto di Jalan RA Basuni, Sooko.
Massa membawa poster bertuliskan ‘Cabut UU TNI’ dan ‘Tolak Back Orba’. Tampak barisan barikade kepolisian mengawal ketat aksi mereka.
Massa mahasiswa berorasi dengan menyuarakan agar militer dikembalikan kebarak. Dalam aksinya, mahasiswa juga menuntut agar pengesahan Undang-Undang TNI dicabut karena dikhawatirkan dapat mengaktifkan kembali dwifungsi TNI.
Koordinator aksi, Ambang Muchammad Irawan mengatakan, alasan menggelar demo lantaran khawatir UU TNI tersebut dapat melemahkan masyarakat. Ia menegaskan rakyat harus bersatu agar supremasi sipil ditegakkan.
“Kita ingin mendesak pencabutan UU TNI. Kita harus menjaga supremasi sipil, jangan sampai adanya UU TNI mengkhianati reformasi,” katanya.
30 menit berselang, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuhroh turun menemui massa aksi. Ia nampak didampingi Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto.